“ji kakak bisa jelasin”
Buru-buru Jisung menutup rahangnya yang menganga selama beberapa detik
“gak apa, itu bukan urusan Jisung.” Si manis sudah lelah dengan masalahnya dengan Minho, ia tidak ingin mendengar apa pun sekarang
“kak, Ji mau nginep di sini” tanpa menunggu persetujuan Brian, Jisung menerobos masuk dan menyeret serta kopernya, ia sungguh tidak peduli dengan status atau siapa wanita di hadapannya
“boleh kan?” Jisung menatap sang kakak dengan puppy eyes yang begitu menggemaskan
“kenapa tiba-tiba?”
“apa perlu alasan? Ji pengen aja tidur di tempat kakak”
“tengah malam kamu kesini? bawa koper? sendirian? Di mana Minho? Kakak nyuruh dia buat jaga kamu”
“ck, bukan salah dia!” Jisung mengeraskan suaranya, ia kesal karena Minho yang disalahkan padahal Kak Bri yang mengabaikannya dan lebih mementingkan perempuan asing
“—kakak yang nggak ngangkat panggilan Jisung” mata si manis mulai berkaca-kaca, kenapa ia jadi rindu dengan Minho, lelaki yang memberinya perhatian lebih dari siapa pun, termasuk kakaknya sendiri
“katakan saja di mana aku harus tidur, kalo Ji gak boleh tidur di sini—”
“shh kakak minta maaf” Brian mengusak rambut sang adik agar berhenti mengomel, ia mendorong pelan tubuh yang lebih kecil menuju sebuah kamar
“kamu punya masalah sama Minho hm?” selidik Brian
“bukan urusan kakak” jawab Jisung ketus, ia sedang dalam mode juteknya
“gitu?” Brian terkekeh ringan “kamu bisa gunain kamar ini” ia membukakan pintu kamar memberi akses Jisung untuk masuk
“kosong? Jisung pikir perempuan itu tidur di tempat terpisah dengan kakak”
“kakak yakin kamu bukan anak kecil lagi”
Jisung tersenyum miring, sudah pasti ia bukan pemuda polos apalagi anak kecil “kalo gitu buktiin kekuatan kakak” ia berjinjit guna mendekatkan wajah ke telinga Brian “ji mau denger desahan keras perempuan itu memohon untuk berhenti”
Si manis menepuk pundak sang kakak “thanks kak” kemudian membanting pintu kamar hingga menimbulkan suara demuman kencang
Brian hanya menggelengkan kepala, emosi adiknya yang berubah-ubah membuktikan dengan jelas bahwa lelaki manis itu sedang dalam keadaan kacau
Brian berbalik ke arah perempuan yang berdiri menunggunya “haruskah kita melakukannya sekali lagi?” bisik Bri tepat di wajah wanitanya
“siapa dia?” selidik wanita cantik itu yang terdengar curiga
“dia adik kecilku”
“tidak apa-apa kita melakukannya dengan dia di sini?”
Brian terkekeh “biarkan saja” tanpa babibu lagi Brian meraup habis bibir merekah perempuan itu dan mendorong tubuhnya memasuki kamar
***
Brak!!
“Minho sialan” Jisung mengumpat setelah menendang kopernya hingga membentur tembok
Jisung menarik kasar surainya ke depan, ia masih tidak menyangka Minho mengatakan hal bodoh itu kepadanya
“gue benci lo Minho anjing” bisik si manis penuh penekanan
Ia membanting tubuh lelahnya di atas kasur
“ah, ini lebih baik” tempat tidur milik sang kakak lebih empuk dibanding miliknya yang ada di flat
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestb̷̷o̷̷y̷̷friend | Minsung
FanfictionBukankah aneh jika melakukan hal-hal manis dengan sesama jenis setelah dia mendeklarasikan diri sebagai homofobik? "lo yakin dia homofobik bin?" 25/05/21