“gue suka tinggal di tempat kayak gini” ucap lelaki manis yang sedang memandang halaman belakang rumahnya dari balik jendela
Seorang laki-laki tampan yang kini telah resmi menjadi suaminya memeluk perutnya dari belakang, “..dimana tidak ada yang tau siapa kita dan kita bisa bersama”
Jisung terkekeh, sebenarnya yang ia maksud adalah ia suka danau kecil di belakang rumah dan pohon pinus yang mengelilingi, terlihat sejuk dan menenangkan. Tapi ucapan suaminya tidak sepenuhnya salah
Cup
Si manis mencium hidung Minho dari samping kemudian membalik tubuhnya, minta digendong seperti koala
Minho pun menurutinya dengan senang hati
Cup
Jisung mengecup bibir Minho
Cup
Cup
Cup
Cup cup
Minho mengernyit menerima hunjaman kecupan di seluruh bagian wajahnya, Jisung menciumnya seakan-akan tidak ada hari esok untuk melakukannya
“lo gagah banget hari ini” si manis meraba pundak dan dada besar sang pujaan yang masih mengenakan tuxedo putih seperti dirinya. Ya, keduanya baru saja melangsungkan janji suci pernikahan dan bertukar cincin. Pernikahannya berlangsung begitu singkat, bisa dikatakan terlampau sederhana karena tidak dihadiri siapa pun yang mereka kenal termasuk kerabat dan keluarga
Pernikahan bukan tentang seberapa meriahnya pesta yang diadakan, tapi esensi pernikahan adalah kepribadian pasangan dan pernikahan itu sendiri
Minho tak hentinya menatap binar si manis yang nampak berkali lipat lebih cantik dari biasanya
“kenapa?” Jisung yang menyadari tatapan Minho terhadapnya, “apa gue cantik..”
“..daddy?” tanya Jisung dengan suara genit yang terdengar menggemaskan
Yang lebih tampan tak bisa menahan senyumnya, “apa maksudmu Lee Jisung?”
“lo tau apa yang gue mau” jawab Jisung disusul kerlingan di mata kanannya
Minho semakin salting dibuatnya, pipinya memerah dengan senyum mengembang sempurna, “lo mau sesuatu yang juicy?” Jawabnya seraya menepuk kasar pantat Jisung yang penuh di genggaman
Jisung reflek memeluk Minho karena terkejut dengan pukulan yang tiba-tiba, “ah, yes~” bisiknya
“lo” kepala Minho pening tiba-tiba, ia menyerah jika Jisung mulai bertingkah menggemaskan seperti ini
***
Di atas kasur berukuran king size ini Jisung bersikukuh menolak melepas kemeja putihnya dengan alasan malu. Jika dilihat lagi kemeja itu tidak memiliki daya guna menutup rasa malunya karena keseluruhan kancing telah terbuka, begitu juga dengan pakaian bawahnya
Minho hanya tersenyum gemas dan membiarkan kain berlengan panjang itu melindungi Jisungnya dari rasa malu
“ah” Jisung berjingkat seperti tersetrum saat Minho berhasil menekan prostatnya
“got it” Minho tersenyum girang saat Jisung semakin condong ke arahnya dan memeluknya erat
“uh” beberapa kali Jisung bergetar di pangkuan sang suami, bagaimana tidak? Lelaki itu terus menerus mengerjai titik nikmatnya,
“udah hoo” rengek Jisung
“lo nggak suka?”
“suka, tapi Ji mau cum dengan ini di dalam” si manis meremat milik Minho yang masih berbalut celana bahan
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestb̷̷o̷̷y̷̷friend | Minsung
FanfictionBukankah aneh jika melakukan hal-hal manis dengan sesama jenis setelah dia mendeklarasikan diri sebagai homofobik? "lo yakin dia homofobik bin?" 25/05/21