Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Jennie membawa Lisa ke rumah sakit untuk menolong Lisa, seseorang yang sudah mengalamatkan nyawanya.
Di tengah jalan ia menelpon Jisoo untuk menemuinya di rumah sakit yang sedang ia tuju.
"Bangunlah.. Maafkan aku.. karenaku kau jadi seperti ini" sesal Jennie yang terus memperhatikan Lisa sambil mengendarai mobil milik Jisoo.
Mereka berdua basah, akibat derasnya hujan. Wajah Lisa berubah begitu pucat, terlebih ketika darah terus berderai dari pelipisnya.
"Ya Tuhan, darahmu terus keluar. Maafkan aku.." Jennie terus merasa bersalah, akhirnya ia menepi di sebuah rumah sakit terdekat.
Ia turun dan menggunakan maskernya. Berteriak ke pintu masuk dan segera mendapat bantuan dari para perawat yang menjaga di sana.
"Tolong dia, tolong selamatkan dia, tolong.." ucapnya pada para perawat itu, ia nampak panik dan kebingungan.
"Baiklah nona, kau jangan khawatir. Dan sebaiknya kau berganti pakaian" ucap salah satu perawat itu pada Jennie.
"JENDEUK?" teriak Jisoo memanggil Jennie, karena tidak ingin artisnya terekspos di tempat umum itu.
"Eonni.." Jennie memeluk Jisoo dan menangis di sana. "Maafkan aku" Lanjutnya, menyesal.
"Huhhffhh.. Sudah kubilang jangan keluar, hujan deras. Dan benar saja, bukannya memperbaiki masalahmu, meringankan bebanmu, kau justru malah membuat masalah baru, Jenn" Jisoo memeluknya, sembari menasehatinya.
"Mian.. Eonni, aku juga tidak tahu kalau ini akan terjadi padaku"
"Iya sudah, tidak apa-apa. Mau kau menyesalinya beribu kali pun, semuanya telah terjadi, itu tidak akan bisa mengubah keadaan seperti semula lagi. Sekarang kau harus tanggung jawab, kau doakan saja semoga luka orang yang menolongmu itu tidak parah, masalahnya yang terluka adalah bagian kepalanya"
"Hm.. Eonni, bagaimana ini.. hiks" Jennie mengangguk, masih menangis dan memeluk Jisoo.
"Gwenchana, berdoalah" ucap Jisoo menenangkan.
Tidak lama dokter keluar dan berbicara pada Jisoo yang menggunakan masker. "Wali pasien ini siapa ya?"
"Saya dok" Jisoo mengangkat tangannya dan bersuara, ia segera menghampiri dokter yang menangani Lisa.
"Begini nona, dia baik-baik saja, namun di dekat pelipisnya ada luka yang cukup besar, sehingga membuatnya harus mendapatkan beberapa jahitan di sana. Tapi anda tidak perlu khawatir, semua akan baik-baik saja. Anda bisa ke dalam untuk menjenguknya, nona. Namun dia masih belum tersadar karena kejadian tadi. Silahkan" Dokter memberi jalan untuk Jennie dan Jisoo.
Mereka berdua memasuki ruangan untuk melihat Lisa.
"Ahh.. syukurlah lukanya tidak serius Jenn, sekarang apa yang akan kau lakukan dengan ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Moitié ☆
Подростковая литература[18+] "Semua orang memiliki kecanduan, milikku kebetulan dirimu." - Lalisa M. "Garis tangan tersirat, aku tak bisa menentang." - Jennie Kim. Takdir adalah sebuah hal yang menarik, penuh kejutan dan kadang kala tak sering berpihak pada kita. Bagaiman...