22. Vingt-Deux

3.5K 331 40
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

"Hon? Apa yang kau lakukan? Dan.. Kenapa kalian tertawa?"

"Baby tenanglah. Kami hanya main-main"

"Main-main bagaimana? Daddy sampai berdarah"

"Wow.. Pukulanmu itu nak, seperti Muhammad Ali! Hebat!"

"Hehe.. Terima kasih om"

"Jangan panggil om lagi, panggil daddy"

"Boleh?"

"Maksud daddy apa?"

"Daddy sudah merestui kalian. Dan Jennie, maafkan daddy nak. Daddy tahu daddy sangat bersalah padamu, bahkan daddy tidak pantas untuk dimaafkan, tapi maukah kau memaafkan daddy? Memberikan daddy 1 kesempatan lagi?"

"Em.." Jennie mengangguk dan menangis.

Kim memeluk putrinya, juga istrinya yang melengkapi pelukan mereka. Jennie menangis, begitupun ayahnya yang juga menangis.

Lisa menyaksikan kejadian haru itu, ia tersenyum dan mengusap air matanya.

"Akhirnya, Jennie merasakan kehangatan yang selama ini ia idamkan. Aku sangat senang melihatnya tersenyum seperti itu. Benar-benar makna yang dalam" - Lalisa.

Kim mengajak Lisa bergabung. Mereka berpelukan bersama, kemudian mengajak kedua anaknya itu untuk bicara.

Berbincang tentang bagaimana kehidupan Jennie setelah mengenal Lisa, membuat kedua orang tua Jennie merasa kagum akan calon menantunya yang berdarah Thailand tersebut.

Obrolan mereka berlanjut hingga pada pembahasan yang lebih serius, yaitu sebuah pernikahan. Jennie dan Lisa merasa senang ketika membicarakan hal yang telah lama mereka nantikan.

Namun ayah Kim meminta Lisa untuk mengundang orang tuanya terlebih dahulu, agar bisa makan malam bersama dan membicarakan tentang keseriusan hubungan mereka ke jenjang yang lebih lanjut.

Hingga pada akhirnya Lisa setuju dan berpamitan pada orang tua Jennie. Begitupun Jennie, yang sudah berjanji untuk ikut ke manapun Lisa pergi. Ia tidak bisa lagi jauh-jauh dari Lisa, sebagaimana yang keduanya juga harapkan.

"Hati-hati di jalan ya nak? Kabari mommy begitu kalian tiba di rumah"

"Iya mom, kalian juga baik-baik"

"Lisa, daddy titip Jennie"

"Siap dad"

"Bagus, ck" ayah Jennie berdecak sambil mengedipkan sebelah matanya. Jennie dan ibunya mengerutkan alis, menatap keduanya tak mengerti.

"Kalau begitu kami pamit. Mom, dad, kami pulang dulu"

"Josimhae"

"Nee. Bye mom, dad"

"Bye sayang.."

Lisa memberi klakson dan mulai berkendara, ia mengemudi sambil menggenggam sebelah tangan Jennie.

"Hon, gomawo" J

"Mwoga?" L

"Semuanya. Kau membuat daddy sadar. Kau keren sekali sayang"

Ma Moitié ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang