21. Vingt-et Un

3.5K 352 82
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

1 pekan berlalu.

Setelah kepulangan mereka dari New York, Jennie ingin segera membuat video klarifikasi tentang hubungan kencannya dan rumor yang belakangan ini beredar.

Ia meminta persetujuan Lisa, dan tanpa pikir panjang Lisa menyetujuinya. Seperti kesepakatan mereka sebelumnya, Lisa tidak masalah jika harus mempublish diri, dan mempublish hubungannya dengan Jennie.

Secara keseluruhan Lisa telah membayar kontrak Jennie, yang artinya Jennie telah bebas dari dunia entertain. Namun mereka masih harus membuat video klarifikasi dan pengunduran diri secara resmi untuk meluruskan niatnya.

Di sisi lain Jennie merasa berat hati dengan hengkangnya ia dari industri tersebut. Bukan karena uang atau ketenarannya yang mumpuni, tapi karena para pendukung setianya yang selama ini selalu mendukung Jennie.

Jennie meneteskan air mata sebelum memulai siaran langsungnya, dan Lisa berusaha untuk menguatkan Jennie, namun ia juga tidak memaksa agar Jennie melakukannya.

"Jangan menangis, nanti matamu sembab"

"Aku hanya sedih sayang"

"Kalau kau merasa keberatan, sebaiknya kita tidak harus membuat pernyataan ini, kita tidak perlu mengumumkan ini jika itu membebanimu"

"Tidak bisa, aku harus membuatnya karena aku ingin kita menikah. Sampai kapan kita akan terus bersembunyi pada dunia yang selama ini begitu tidak adil? Apa setiap orang harus dituntut akan cintanya? Hidupnya? Kariernya? Bukannya hidup ini milik kita, kebebasan yang kita milik, dan bukan perihal standar kehidupan manusiawi? Aku hanya ingin bahaya tanpa bersembunyi seperti pencuri, Li"

"Hm, kalau begitu berhenti menangis, apa pun keputusanmu aku akan selalu mendukungmu"

"Jen, bagaimana? Kau sudah siap?" tanya Jisoo yang telah menyetting kameranya.

"Sudah eonni"

"Nah, baca sesuai ini saja, aku sudah menulisnya" Jisoo memberikan naskah untuk Jennie berupa selembar kertas ucapan yang telah Jisoo rangkai.

"Gomawo. Eonni?" dan Jennie menerimanya lalu memanggil Jisoo kembali.

"Em? Wae?"

"Eonni.. Maaf karena aku tidak bisa menjadi pesohor yang lebih baik. Maaf karena selama ini aku berpura-pura kuat dengan menyembunyikan ketakutan dan kesepianku. Terima kasih sudah menemaniku dan menjadi managerku yang paling baik, walaupun kau sedikit tengil" Jennie memeluk Jisoo, dan Jisoo membalasnya.

"Kau tahu Jennie, kapan aku merasa bahagia dan bangga? Itu pada saat aku bersama pesohor kesayanganku. Kau berhenti, aku juga akan berhenti, dan akan berkarier di bidang lain. Jangan membuatku menangis hari ini! Kita sudah melakukan yang terbaik selama sepuluh tahun"

"Eonni..." Dan Jennie justru malah menangis.

"Sudah jangan menangis. Nanti make upmu luntur. Ayo baca dan siapkan pernyataan jika memang kau sudah yakin. Kami mendukungmu di sini" Jisoo mengusap air mata Jennie, lalu memeluknya.

"Em. Kau juga jangan menangis" Jennie membalas pelukannya.

Jennie duduk di sofa, tepatnya di depan kamera yang telah Jisoo siapkan. Dia mengangguk, sedangkan Lisa, Rose, dan Jisoo berada di depannya memantau kamera serta komentar dari handphone Rose.

Ma Moitié ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang