28. Simon

918 150 18
                                    

H-hai... A-apa kabar... hehe...




==========================

Begitu aku sadar, matahari sudah di atas kepalaku, terik sekali. Saat itu aku bahkan berpikir bahwa aku sudah mati, tapi tubuhku masih bisa merasakan sakit. Lalu, suara gonggongan anjing segera membuyarkan lamunanku diikuti teriakan seorang remaja laki-laki.

"WOOF! WOOF!"

"YUJIN! KEMBALI! AISH..."

'Oh, aku masih hidup. Syukurlah.'

Bisa kulihat ban pelampung yang kupakai sudah terkoyak sedikit, ikatan tali di tanganku pun sudah melonggar.

"YUJIN KENAPA KAU— Eh? Loh?" remaja jangkung itu mematung sebentar sementara anjingnya terus menjilat-jilat wajahku. Aku yang masih berbaring lemas di atas pasir pun menolehkan kepalaku padanya.

"... Hai. Bisa tolong aku?"

Begitulah. Aku langsung dibawa oleh Mingi ke kastil. Darinya juga aku tahu aku terdampar di The Land of Blood. Dia orang yang baik, meskipun Ayah selalu berkata Vampire harus dijauhi, Mingi pengecualian bagiku. Selama di sana, aku tentu bertemu dengan Kim Yordan atau mari kita sebut dia Raja Yordan sekarang. Dia tak terlalu buruk sih, karena dia meminta banyak bawahannya untuk merawatku dengan benar dan memperlakukanku dengan baik.

"Kau beruntung memiliki ketahanan tubuh yang baik dan kuat. Sepertinya kau tidak terlalu tenggelam dan tidak juga bertubrukan dengan terumbu karang. Badai kemarin pun tak terlalu besar, kau juga beruntung sekali masih bisa bertahan dengan ban pelampung. Langkah cepat dan pintar. Tinggallah di sini beberapa waktu lagi untuk memaksimalkan kondisi tubuhmu."

Semua Vampire di sana langsung tahu aku seorang Werewolf hanya dari bauku. Pada Raja Yordan, aku mengaku sebagai seorang putra dari seorang nahkoda kapal pesiar yang tak sengaja terjatuh dari kapal saat badai terjadi.

Separuhnya benar, separuh tidak.

Raja Yordan dengan baik hati mencoba menghubungi Kang Daniel walaupun dia sudah lama tak melakukan kontak dengan klan lain. Bahkan dia pun meminta beberapa bawahannya untuk membuatkanku sebuah kapal untuk berlayar kembali seandainya tak ada yang bisa menjemputku. Kau tahu... Model kapal bajak laut zaman dahulu namun ukurannya tidak besar, seukuran kapal para nelayan di luar sana.

Song Mingi pun mengajariku cara mengendarainya, cara memperbaikinya, bahkan cara membaca cuaca dan memperkirakan angin. Remaja yang setahun lebih muda dariku itu jelas tahu lebih banyak soal berlayar ketimbang diriku. Saat aku tahu dia salah satu putra Raja Yordan, aku sempat memanggilnya dengan gelar Pangeran namun sepertinya ia tak terlalu menyukainya jadi aku memanggilnya seperti biasa. Kami banyak membicarakan hal-hal unik, seperti bagaimana cara membuat alat komunikasi yang tak bisa dilacak atau kamera yang tak bisa dilihat. Terdengar seperti mimpi tapi suatu saat hal ini pasti bisa menjadi nyata. Dia juga memberitahuku kalau semua putra-putri Ayahnya memiliki Ibu yang berbeda. Menarik.

Mingi mengatakan, Raja Yordan dulunya hanya setia ada Ratu namun berakhir dengan ia menikahi dua wanita lainnya karena tekanan tetua klan untuk memiliki keturunan.

Putra pertamanya, Kim Jiwon, lahir dari istri keduanya. Bila istri pertamanya tak kunjung melahirkan keturunan putra, awalnya posisi pemimpin klan akan jatuh pada tangan Jiwon. Tetapi istri pertamanya akhirnya melahirkan seorang putra yang bernama Kim Hanbin. Posisi pemimpin klan di masa depan pun beralih kepada Hanbin karena dari segi darah keturunan, Hanbin dianggap lebih berpotensi besar untuk membuat klan menjadi lebih baik.

Raja Yordan tak menceraikan istri-istrinya meskipun ia sudah mendapatkan keturunan. Ia menjamin kehidupan istri-istrinya dengan baik. Setelah mendapat keturunan, ia sudah bersumpah untuk tak menikah lagi.

°•'~Mate [YeoJong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang