24. What?

1K 180 43
                                    

Yeosang kembali ke kamar kelompok mereka. Sejujurnya, ia merasa sedikit ragu setelah berbincang singkat dengan Mingi. There's something weird about him but Yeosang is not so sure about it.

Setibanya di kamar, sudah ada Hoseok juga di sana. Tengah berbincang dengan Jongho.

"Oh, hai Yeosang! Nah, karena semua sudah ada di sini, ayo berkumpul," ucap Hoseok.

Yang lain saling memberi tatapan bingung namun tetap turun dari kasur mereka dan duduk melingkar di tengah ruangan.

"Yunho tidak ada di sini karena suatu hal. Apa yang ingin kau bicarakan? Apakah itu penting?" tanya Changbin begitu semuanya sudah menyamakan posisi mereka masing-masing.

"Ya, ini sungguh penting sebenarnya. Tapi tenang, aku akan memberitahukan ini pada Yunho setelah urusannya selesai," jawab Hoseok.

Ia mengeluarkan sebuah gulungan kertas yang nampaknya disegel oleh sesuatu.

"Aku menulis sesuatu di sini. Jaga-jaga saja karena kalian tahu kan seseorang bisa menguping dengan mudah? Nah, Wooyoung, bisa kau buka ini?"

Hoseok menyerahkan gulungan kertas tersebut pada Wooyoung yang duduk di seberangnya.

Wooyoung memberi tatapan terkejut dan kebingungan. Sembari menunjuk dirinya sendiri, ia bertanya, "Aku?"

"Ya. Kau. Memangnya siapa lagi yang punya nama Wooyoung di sini?" Hoseok bertanya balik dengan senyuman di wajahnya.

Dengan ragu, Wooyoung meraih gulungan kertas tersebut dan memperhatikannya sejenak. Ia bergumam "Oh," begitu melihat gulungan kertasnya lebih jelas.

Logo berwarna emas yang terdapat pada ujung gulungan kertas menjelaskan semua. At least bagi Wooyoung. Logo tersebut merupakan logo umum kaum penyihir yang biasanya memang digunakan untuk mengunci surat-surat atau informasi-informasi khusus. Logo ini bisa dibuka setiap penyihir di dunia.

Selain logo umum ini, setiap keluarga penyihir pun punya logo mereka masing-masing agar surat atau informasi tersebut hanya bisa diakses oleh anggota keluarga yang sama.

Awalnya Wooyoung tak mengerti mengapa Hoseok perlu repot-repot melakukan ini. Tapi kalau dipikir-pikir juga, pasti akan ada orang nakal yang mengambil kesempatan menyusup ke kamar mereka.

Dan untungnya, dari semua peserta studi lapangan kali ini, hanya Wooyoung yang memiliki separuh darah keturunan penyihir mengalir di tubuhnya.

Ia membentuk gerakan melingkar searah jarum jam di atas logo tersebut, begitu jarinya diangkat kembali, logo tersebut hilang. Terlihat kilauan-kilauan emas yang terbang menuju jarinya, logonya seolah terserap ke dalam jari Wooyoung. Ujung kertas tersebut secara ajaib akhirnya membuka gulungannya.

"Bacalah."

Mereka membaca surat itu dengan pembagian dua orang membaca secara bersamaan lalu dilanjutkan dua orang lainnya. Dalam diam, mata Wooyoung dan Yeosang bergulir pada tiap kata yang tertulis di sana, membacanya dengan teliti dan hati-hati.

'Mungkin kalian pikir ini terlalu alay atau merepotkan, tapi aku hanya tidak ingin ada yang tahu soal ini. Apalagi dengan pendengaran kaum Vampire yang lebih hebat dari kita membuatku mau tak mau harus menulis semua yang ingin aku katakan pada surat ini.

Seperti yang kalian tahu, aku ini seorang Watcher. Bukan seorang werewolf, bahkan bukanlah Watcher tingkat tinggi seperti yang kalian bayangkan. Aku pun hanya bekerja sebagai dokter, itupun tidak sehebat yang kalian pikir. Agaknya kalian bingung mengapa Universitas kalian mempercayakan keselamatan kalian di tangan orang sepertiku yang jelas-jelas kemampuan pertahanannya lebih rendah dari kalian.'

°•'~Mate [YeoJong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang