27. A Long Talk

1.1K 167 13
                                    

Assalamualaikum chingu-ya
S

elamat pagi/siang/sore/malam bagi kalian  kesayanganku.

APA KABAAAAR? :>

Minal aidzin wal faidzin, selamat hari raya Idul Fitri bagi yang merayakan ehehehe.

Akhirnya aku kembali juga setelah satu bulan hiatus yang nikmadh (aku gmau bohong, enak juga ternyata. Tapi kalo keseringan ga baik).

Gimana gimana? Ada yang nungguin ga ini? Muehehehe.

Oke deh, tanpa basa basi lainnya, ENJOY THIS CHAPTER MUAH~♡







(Still) Hongjoong's POV
.

.

.

"Kalau pertanyaannya seperti itu, Ayah sendiri tak tahu apa yang terjadi. Yang Ayah tahu, sudah sepuluh tahun berlalu sejak Kang Daniel mengabarkan batu rubynya hilang."

"Sepuluh tahun? Selama itu?"

Ayah mengangguk, "Selama itu."

[A/N : Jika dihitung dengan waktu sekarang, setidaknya sudah 17 tahun batu ruby tersebut hilang. Biar kalian ga ngitung lagi, setelah batu rubynya hilang nih, 3 tahun kemudian barulah kaum Vampire mengasingkan diri.]

"Alpha klan sudah mencarinya?"

"Boy, tentu saja sudah. Tapi kami masih belum bisa menemukannya."

"... Siapa saja yang tahu?"

"Semua pemimpin klan dan jajaran wakilnya. Sekarang kau juga tahu. Hal ini pertama disadari oleh Yordan Kim karena hari itu memang sudah tugasnya untuk memeriksa keadaan tanah perjanjian dan batu ruby tersebut, memastikan tak ada orang licik yang datang. Batu tersebut sebenarnya melindungi seluruh pulau dengan kekuatannya. Seharusnya kami tak perlu khawatir akan hal itu, namun siapa yang tahu?

Ternyata, begitu Yordan sampai di sana, tak ada barrier di pintu masuk gua. Beberapa tumbuhan liar yang tumbuh dan menempel pada dinding luar gua pun terlihat kehilangan kehijauannya.

Yordan langsung menghubungi pemimpin klan lain saat itu dan mereka semua masuk ke sana bersamaan. Ayah pun menyusul kala itu karena panggilan darurat Daniel. Dan inilah yang kami lihat di depan mata kami."

Ayah mengusap beberapa dedaunan tumbuhan di pinggir kolam besar yang warna airnya tak berbeda jauh dengan air pada kebun teratai di mansion kami.

"Sebenarnya, apa yang kami lihat itu lebih parah dari ini. Air kolam ini... Sempat menghitam."

Aku sedikit tersentak sebelum bertanya dengan ragu.

"Itu... Apa maksudnya? Pertanda apa itu?"

"Pulaunya mulai tak stabil. Yang menghitam baru kolam di dalam gua, belum mengalir keluar. Pemimpin klan peri dan pemimpin klan penyihir memiliki pemikiran dan rencana yang sama kemudian keduanya langsung bergerak cepat. Dari klan peri, ia memanggil beberapa asistennya dan menumbuhkan beberapa tumbuhan di sekeliling kolam. Sesuai jumlah pemimpin masing-masing klan. Lalu pemimpin klan penyihir dengan cepat menciptakan ramuan ajaib di sana. Walaupun mendadak, kemampuannya tak bisa diremehkan.

Ia langsung menuangkan ramuan tersebut ke seluruh tanaman segar itu. Biasanya, batu ruby akan memberikan energi yang luar biasa yang kemudian disalurkan pada air kolam. Pada dasarnya, air yang akan melembabkan tanah lalu tanah memberi nutrisi pada tumbuhan agar tumbuhan tetap hidup. Namun ramuan itu memutarbalikkan prosesnya. Kali ini, tumbuhan yang mentransfer nutrisi pada air kolam. Namun, tumbuhan itu butuh darah masing-masing makhluk. Jadi, setiap tahun sekali para pemimpin klan akan kembali untuk menyirami tumbuhan tersebut dengan beberapa tetes darah mereka agar tumbuhannya tetap hidup untuk memberi nutrisi pada air. Dan itu bekerja dengan baik karena airnya memang berangsur-angsur menjadi jernih."

°•'~Mate [YeoJong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang