34. Rest Day : Fall

1K 163 31
                                    

Peringatan : ada tembak-tembakan, dah weh

==========================

Hanya dengan memilih satu dari dua pilihan, disinilah mereka. Hutan di belakang kastil, tempat dimana Hongjoong tak pernah menelusurinya. Dimana Mingi berkata bahwa Ayahnya tak pernah membiarkan putra-putrinya sendiri untuk pergi ke dalam sana. Beberapa dari mereka. Namun, Mingi tak pernah mengatakan siapa di antara para pangeran dan para putri yang pernah mendalami area belakang kastil.

Pada awalnya, mereka pikir Simon hanya mencari kesenangan saja. Simon mengajak mereka untuk menjelajahi area belakang kastil, mungkin bermain-main lagi dengan mereka. Sebagian besar dari mereka tentu hanya berpikir ini hanyalah jalan-jalan seperti biasanya. Mereka tak tahu bahwa Raja Yordan sendiri hanya mengizinkan beberapa putra-putrinya yang bisa kesana.

Hal menjadi semakin meragukan setelah Simon mengatakan bahwa mereka tak bisa membawa handphone. Tidak diperbolehkan. Juga, para pelayan di bawah perintah Simon membawa beberapa senjata ke hadapan mereka. Ini jelas-jelas bukanlah jalan-jalan biasa.

Pada akhirnya, karena mereka boleh memilih untuk pergi atau tidak, beberapa diantara mereka tinggal di kastil. Dari keseluruhan sembilan belas orang, tujuh di antara mereka memutuskan untuk tidak mengikuti Simon. Dua orang tidak ikut karena masih memulihkan cedera, lima lainnya (Youngjo, Changbin, Beomgyu, Jeno dan Mark) nampak ragu setelah melihat perangkat senjata yang ada. Tujuh orang itu langsung kembali ke dalam kastil.

Sisa dua belas orang ini, Simon bagi ke dalam empat kelompok. Entah karena hari ini keberuntungan memilih libur dari sisi Jongho atau apa, tapi ia harus satu kelompok dengan Choi San. Padahal selama tujuh hari ini, ia jarang berurusan dengan San. Memang ia tak merasa terganggu dengan San sebesar apapun Ayahnya melarang dirinya untuk dekat dengan pria itu. Tetapi, ia tak buta untuk menyadari bahwa pria itu menatapnya dengan cara yang tak biasa kali ini. Cara yang tak menyenangkan.

Juga, ia melihat San kembali ke dalam kastil bersamaan dengan tujuh orang yang memilih untuk tidak ikut dan tak lama kembali dengan membawa tas selempang kecil bersama dirinya. Jongho mau tak mau merasa curiga, namun saat Simon memeriksa tas milik San sepertinya isinya bukan hal yang aneh. Meskipun satu kelompok dengan San, mungkin dia mendapat sedikit pertolongan karena Yeosang juga dalam satu kelompok yang sama dengannya.

Begitulah. Nah sekarang, biar kujabarkan kondisi terbaru saat ini dalam kalimat singkat yang berisi delapan kata ;

Tak ada handphone, tak ada petunjuk, tentulah tersesat.

Iya, mereka tersesat. Terpisah dari pemandu jalan, Simon dan Mingi.

Mereka yang dimaksud disini adalah ke-duabelas orang yang masuk ke dalam hutan. Mereka semua yakin bahwa sebelumnya mereka benar-benar mengikuti Simon dan Mingi, tapi entah bagaimana mereka kehilangan jejak kedua orang tersebut. Belum lagi, tak ada jalan setapak disini. Tidak seperti daerah hutan lain yang sebelumnya sudah mereka jelajahi. Saat ini, mereka semua berdiskusi dengan posisi melingkar acak.

"Sekarang bagaimana?" Ryujin bertanya.

"Mungkin sebaiknya kita berpencar saja," saran Yeji.

"Bukankah akan semakin buruk nantinya? Kita kehilangan kedua pemandu jalan, kita juga tidak tahu apa yang ada di hutan ini," ucap Hyunjin.

"Tapi selama ini tak ada hewan buas dan liar atau bahaya berarti setiap kita mengunjungi hutan," Minho berucap sembari memperhatikan sekelilingnya.

"Kondisinya berbeda. Dari Mingi, kita tahu putra-putra Raja Yordan sering sekali berpatroli di hutan, mungkin hewan-hewan sudah waspada dengan orang-orang yang sering mereka lihat. Hewan juga punya sesuatu yang disebut insting," balas Woojin.

°•'~Mate [YeoJong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang