36. Illusion

971 148 14
                                    

TW (?) : bentuk penyiksaan (?), darah, etc. tolong dipersiapkan saja ya kawan, saya juga kurang tau tw apa aja yang ada di chapter ini asdfghjkl. Dan, as u already know, ada missgendering di cerita saya ini—jadi, jika di chapter depan depan depan kalian nemu misgendering ya jangan kaget or marah, udah dikasih tau dua kali:v

=============================

Yeosang sudah terbiasa terbangun saat tengah malam. Berprofesi sebagai Rogue Hunter membuatnya menghabiskan waktu malam bagaikan waktu siang dan tentu hal ini mengacaukan jam tidurnya. Biasanya, hal yang ia lakukan adalah berjalan-jalanan di malam hari, atau melakukan hal membosankan hingga ia tidur kembali.

Namun, kali ini ia terbangun karena ia tidak bisa merasakan eksistensi orang yang sebelumnya tidur di sampingnya. Dan saat ia membalik tubuhnya, Jongho sudah tidak ada di sana. 

"Jongho? Jongho!"

Yeosang bergegas bangkit dan mencari petunjuk kemana Jongho pergi. Sinar bulan yang menembus hutan pada malam ini seolah mendukungnya untuk menemukan pemuda itu. Ia tak bisa mencari melalui jejak feromon Jongho karena ia menduga Jongho masih memakai filter feromonnya, maka sebisa mungkin Yeosang harus menemukan jejak kaki Jongho. 

"God... What if I can’t find him?

Tanah basah yang juga tertutup dedaunan dan ranting-ranting ia telusuri karena hanya itu hal-hal yang bisa meninggalkan bekas langkah kaki. Ranting yang patah, kumpulan daun yang membentuk celah kecil, tanah yang menunjukkan bekas langkah, Yeosang memperhatikan sekitarnya dengan teliti. Jongho tak bisa berjalan lancar sekarang jadi ia membayangkan Jongho yang sedikit menyeret kakinya yang masih terluka. 

Memikirkannya saja membuat rasa khawatir Yeosang semakin besar.

Semakin lama ia mencari, semakin kalut perasaannya. Rasa frustrasi pun sudah terpampang jelas, Yeosang bahkan bisa mendengar detak jantungnya sendiri. 

"Kau!"

Langkah Yeosang terhenti. Kepalanya ia tolehkan ke beberapa sudut, tapi ia tak menemukan sumber suara tersebut.

"Hei! Di bawah sini!"

"Oh, Ya ampun... Maaf..." Yeosang melangkah mundur dengan hati-hati sementara makhluk kecil bersayap yang berteriak itu mengibaskan jubah kecilnya dengan kesal. Well, membersihkan tapak sepatu Yeosang dari sana. 

"Humph... Apa ini? Dalam satu hari sudah ada tiga orang yang melewati kawasan ini..." ucap peri itu. 

"Ah, tunggu... Kalau begitu apakah kau melihat pria yang tingginya kira-kira sama sepertiku?" Tanya Yeosang sembari berjongkok. 

"Yang mengenakan baju putih lusuh?" Sosok peri lain datang dan mendarat di lututnya. 

"Kak Taemin!" Peri kecil tadi kembali berteriak, kini ada dua peri yang berdiri di sana. 

"Jungwoo, kau harus memberitahuku jika kau ingin keluar. Kau sangat cuek, kulihat kau hampir diinjak oleh pria ini." 

Yeosang memberi senyum tak enak.

Yang bernama Taemin mengeluarkan sinar oranye kemerahan dari sayapnya, nampak berapi-api, pakaiannya terbuat dari kelopak yang mirip dengan bunga Fireball. Jungwoo, mengenakan pakaian dengan model sama namun terbuat dari bunga Lemon Ligths dan sayapnya memancarkan warna putih. Keduanya adalah peri Azalea. 

Secara umum, peri bunga azalea digambarkan memiliki sifat yang ramah dan bisa membawa keberuntungan bagi siapapun yang mereka anggap pantas menerimanya. Dan hari ini Yeosang bertemu dua peri azalea sekaligus. 

°•'~Mate [YeoJong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang