Chap 3

14.5K 1.1K 187
                                    

Jisung melangkahkan kakinya sendirian menuju meja jamuan karena orang tua barunya yaitu Jaehyun dan Taeyong sedang sibuk berbincang dengan para tamu undangan.

Jisung sesekali tersenyum pada orang yang di sekitarnya yang menatap kearahnya. Setelah berjuang melewati banyak orang, akhirnya sampailah Jisung di tempat tujuannya.

"Hai, Jisung"

Jisung mengalihkan pandangnya kesamping saat namanya di sebut.

"Ya?"

"Kenalkan aku Karina dan ini kekasihku Winter. Kami berdua senang bertemu dengan mu" ucap Karina sambil tersenyum dan Winter di sebelahnya juga ikut mengembangkan senyum.

Jisung mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum kecil.

"Ngomong-ngomong kita sepupu. Ayahku adalah kakak dari ayah barumu Jaehyun" Karina menjeda ucapannya dan melihat penampilan Jisung dari atas kebawah dan kembali lagi keatas "Jisung, apakah kau uke?"

Jisung mengerutkan keningnya "apa itu?"

"Di dalam hubungan gay itu sebutan untuk pihak yang di dominasi dan untuk pihak yang mendominasi itu disebut seme" jelas Winter.

"Apa aku terlihat seperti itu?"

"Menurutku iya dari sikapmu dan wajah polos mu kau seperti pihak yang mudah di dominasi" ucap Karina yang diangguki Winter.

"Kau harus berhati-hati Jisung, disini banyak seme kurbel yang mengincar mu" ucap Winter.

Jisung mengedarkan pandangnya ke sekitarnya dan memang banyak yang menatapnya dengan tatapan lapar seolah ingin menerkam nya sekarang.

"Salah satunya mereka yang sedang menuju kemari" ucap Karina sambil menunjuk kearah six brother's yang sedang melangkah mendekat kearah mereka bertiga.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Mark datar pada Karina.

"Kau tidak melihat aku sedang mengambil kue sekaligus ingin menyapa sepupu baruku" ucap Karina ketus.

Six brother's menatap curiga Karina sedang yang di tatap sibuk berbincang dengan kekasihnya, Winter dan membantu Jisung untuk mengambil kue yang ingin dia makan.

"Oh ya Jisung aku lebih tua 2 tahun darimu. Kau bisa memanggil ku kak Rina" ucap Karina "kau tahu Jisung saat pertama kali melihat mu aku merasa seperti melihat Dewi Afrodite kau terlihat sempurna"

Winter yang berada disebelah Karina hanya menggelengkan kepalanya melihat kekasihnya yang terlihat semangat berbicara dengan Jisung.

"Kak Rina terlalu berlebihan" gumam Jisung dan mendengus kasar "dan lagi, aku ini laki-laki"

"Tapi dimataku kau memang seindah itu, Jisung"

Six brother's yang berdiri di samping Jisung hanya menyimak pembicaraan keduanya sambil menatap Jisung yang sedang menikmati kuenya.

"Kalian jika tidak ada urusan lebih baik pergi sana, aku bosan melihat wajah kalian" Karina berucap sambil menatap datar kearah six brother's.

"Jika kau bukan sepupuku sudah ku lemparkan kau ke sungai Amazon" ucap Chenle datar "lagipula kami kemari untuk melihat adik bungsu kami, dan kenapa kau yang repot?"

"Hello! Aku mengenal kalian sudah lama. Otak kalian tidak pernah jauh dari kata mesum" ucap Karina "kalian boleh lakukan apapun pada kekasih atau jalang kalian tapi jangan pernah berpikir macam-macam pada Jisung. Kalian pikir aku tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran kalian sekarang" Karina menatap datar six brother's.

Jisung yang berada ditengah-tengah keduanya dapat merasakan aura gelap dari Karina dan keenam kakaknya . Winter yang melihat ekspresi tidak nyaman Jisung menariknya menjauh "mereka memang seperti itu jika sudah bertemu. Abaikan saja"

"Memangnya apa yang terjadi sampai mereka seperti itu?" tanya Jisung.

Winter membawa Jisung untuk duduk di salah satu meja "keenam kakakmu itu terkenal dengan julukan six brother's di sekolah. Mereka sangat terkenal dan mempunyai banyak fans dari kalangan perempuan dan uke. Dan yang membuat Karina tidak suka dengan keenam kakakmu itu sifat playboy dan mesum mereka yang sudah mendarah daging. Entah sudah berapa perempuan dan uke yang pernah mereka tiduri karena Karina memilih tidak peduli lagi dengan urusan pribadi mereka" jelas Winter.

Jisung mengangguk kecil dan mengucapkan 'oh' tanpa suara.

"Kau harus berhati-hati, Jisung. Bukannya aku ingin menakuti mu tapi ku sarankan kau jaga jarak dengan mereka"

"Aku tahu, terimakasih untuk sarannya" ucap Jisung yang diangguki Winter.

****

"Jangan mencampuri urusan pribadi kami" ucap Jeno datar "kau tahukan kami tidak menyukai itu?"

"Aku tahu tapi jika kalian berani macam-macam pada Jisung. Aku tidak segan-segan menjauhkan Jisung dari kalian"

"Kau tidak pernah mencampuri urusan kami, kenapa sekarang berani?" Haechan berucap sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Karena Jisung berbeda. Dia tidak pantas untuk menjadi salah satu jalang kalian. Dia terlalu sempurna untuk itu" Karina berucap datar lalu berbalik meninggalkan six brother's yang menatapnya tajam.

"Jadi, kita punya satu penghalang sekarang?" ucap Jeno dingin.

"Tidak usah khawatir. Ingat motto kita apapun yang kita inginkan pasti kita dapatkan. Kita tunggu saja tanggal mainnya tidak usah terburu-buru" ucap Mark sambil menyeringai kecil.

"Dan saat itu tiba, Jisung pasti akan tunduk dan melayani kita. Aku tidak sabar membuatnya mendesah di bawahku" Jaemin mengigit bibir bawahnya "membayangkannya membuat bagian bawahku ngilu"

"Kalau begitu mari mencari mangsa baru, kita buat kegiatan yang panas malam ini" ucap Renjun melangkah lebih dulu di belakangnya kelima saudaranya mengikuti.










Malam semakin larut, dan pesta penyambutan Jisung pun telah selesai. Jaehyun bersama Taeyong memutuskan untuk pulang bersama Jisung tanpa menunggu six brother's yang belum menampakkan batang hidungnya sedari tadi. Mobil Jaehyun memasuki area pekarangan rumah mereka. Jaehyun keluar dari mobil lalu kemudian disusul Taeyong dan Jisung.

Jisung tersenyum kecil sambil menatap kagum rumah megah itu. Di teras rumah para maid membungkuk menyambut Jaehyun, Taeyong dan Jisung.

Taeyong membawa Jisung menaiki tangga untuk mengantarkannya ke kamar yang akan ditempati Jisung  yang ternyata kamar itu berada di tengah kamar Jeno dan Jaemin. Jadi urutan kamarnya adalah kamar pertama milik Chenle, kamar kedua milik Haechan, kamar ketiga milik Renjun, kamar keempat milik Jeno, kamar kelima milik Jisung, kamar keenam milik Jaemin, kamar paling ujung milik Mark.

"Selamat tidur, sayang. Besok kau harus bangun pagi-pagi untuk berangkat ke sekolah barumu" Taeyong mencium singkat dahi Jisung lalu berbalik menuju kamarnya yang berada di lantai satu.

Jisung memasuki kamarnya dan tidak lupa menguncinya. Kemudian Jisung mengganti pakaiannya dengan baju tidur dan mencuci mukanya lalu kemudian beranjak tidur.

Jisung memejamkan matanya, berharap hari kedepannya akan menjadi hari yang indah untuknya.

'pah, ma apa kalian sudah bahagia disana? Aku sangat merindukan kalian' batin Jisung.








TBC................................................

Next, tunggu aja notifikasi dari book yang Ria up.

See u next chap👋👋💚

Buat yang ulangan semangat ya 💪💪💚

Salam manis dari Semenya Jisung

- Ria

Eres Mío🔞 [END] ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang