“Pak, bebaskan saya. Saya tidak bersalah pak! Mereka benar-benar psikopat!”
“Anda telah memberikan keterangan palsu terhadap anak-anak tuan Jaehyun”
Karina meremat kuat jeruji besi yang menahannya. Sedari tadi ucapannya hanya dianggap angin lalu kalaupun di respon selalu mengatakan hanya ia yang di salahkan. Winter yang berdiri di samping Karina menenangkan kekasihnya itu. Marah? Tentu saja tetapi itu semua juga percuma. Tidak ada yang mendengarkan mereka.
“Tapi kami tidak berbohong pak. Sekarang nyawa sahabat saya mungkin dalam bahaya” Shotaro ikut berucap.
“Pak, jika sampai terjadi sesuatu yang buruk pada adik sepupu saya ingatlah ini saya akan menuntut bapak dan kemanapun bapak mencoba menghindar saya akan memburu bapak karena bapak tidak bisa menjalankan tugas bapak dengan baik!!!” ancam karina.
“Berani sekali---”
Rumah mewah milik keluarga Tuan Taemin kini hangus terbakar dan menewaskan banyak orang di dalamnya. Diduga rumah ini sengaja di bakar untuk menghilangkan bukti tentang pembunuhan massal yang terjadi di rumah itu. Aparat kepolisian tengah bekerjasama dengan detektif untuk menuntaskan kasus ini. Kami harapkan masyarakat tetap waspada dan berhati-hati karena pembunuh berantai tengah menghantui kota Seoul.
“Karina…..” Winter mengusap lembut punggung Karina untuk menguatkannya. Ia tahu kekasihnya ini tengah terguncang batinnya saat mendengar kabar mendadak ini.
Tubuh karina melemas dan dengan sigap Shotaro membantu Winter untuk menahan tubuh Karina.
“Para brengsek itu……” ucap Karina pelan.
“Jika kau berani ikut campur urusan kami maka kau akan menanggung akibatnya”
“ARGHHHHHHHHH”
Warn!!!🔞
Wajah jisung memerah. Sakit hati, kecewa, benci, amarah, bertumpuk menjadi satu. Air matanya terus mengalir basahi pipi. Jisung tidak lemah namun ia tidak sekuat itu untuk menahan ini semua.
Tubuhnya terhentak-hentak mengikuti ritme Jaemin di bawah sana, mulutnya tidak mampu mengeluarkan desahan karena kain yang menyumpal di mulutnya. Rambutnya ditarik dipaksa untuk tetap menyaksikan bagaimana Jeno dan Haechan menyiksa maid itu.
“Ughhh fuck Jisung!” Jaemin menggeram. Terasa begitu nikmat dan menyenangkan saat miliknya menumbuk titik manis Jisung.
“Ahhh, shit! Kenapa sempit sekali? Tenang saja sayang ahhh aku akan melebarkannya hmhh...” ucap Jaemin sebelum menggerakkan pinggulnya semakin brutal.
“Hmphhh” Jisung menggelengkan kepalanya kuat saat pergerakan Jaemin semakin menggila di bawah sana. Rasanya panas dan sakit luar biasa.
Renjun tersenyum melihat itu, entah kenapa ia sangat menikmati pemandangan wajah kesakitan Jisung. Adik sepupunya terlihat sangat lucu jika sedang kesakitan seperti ini. Renjun merendahkan tubuh dan menjilat halus pipi mochi Jisung dan daun telinganya lalu membisikkan kata-kata penenang yang manis untuknya.
Haechan dan Jeno yang sedang fokus membuat sayatan-sayatan di tubuh maid itu terganggu dengan kalimat kotor yang keluar dari mulut Jaemin yang terus memuji lubang surgawi Jisung. Milik mereka sudah berdiri sedari tadi tidak sabar untuk masuk ke dalam sarangnya, tapi sayangnya Jaemin belum mencapai puncaknya. Damn! Apa Jaemin meminum pil obat kuat sampai 1 jam berlalu ini ia masih belum mencapai klimaksnya?
Entahlah, hanya Jaemin yang tahu jawabannya.
Mark dan Chenle juga tidak kalah frustasinya seperti Haechan dan Jeno. 15 kaleng soda dan 2 bungkus rokok telah mereka habiskan untuk mengurangi libido yang semakin naik, membayangkan penis mereka dijepit kuat di dalam hole Jisung.
![](https://img.wattpad.com/cover/271718321-288-k460786.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eres Mío🔞 [END] ✅✅✅
FanficHanya kisah Jisung yang mempunyai enam kakak sepupu yang sangat terobsesi padanya dan menginginkan Jisung agar menjadi milik mereka. **** "Hidup memiliki pilihan yang rumit, Jisung. Kau harus putuskan ...... memaafkan dan kembali atau pergi untuk se...