enam

4.9K 419 7
                                    

 " icaa, hasilnya gimana tadi ? " tanya ara yang masih betah memandangi wajah chika dari samping

Menggunakan topi abu abu berlogo bintang, masker hitam, kaos hitam dan celana jeansnya, membuat chika terlihat cantik, seperti tokoh tokoh dalam cerita wattpad.

Tapi saat ini, topi dan maskernya sedang chika letakan di kursi belakang, itu permintaan ara.

" baik ara, kalau kamunya lebih berusaha pasti kamu bisa lebih baik lagi " ucap chika yang masih fokus menatap jalanan ibu kota.

" kedepannya aku pasti bakal berusaha lebih keras lagi, supaya bisa bantu ica kerja " ucap ara tulus, dirinya ingin segera membantu chika, jika perlu chika dirumah menunggunya pulang dan ara yang bekerja. Chika mengangguk, mengerti sepenuhnya yang ara katakan.

***

Mobil jaguar xkr-s milik chika sudah memasuki parkiran restaurant jepang yang berada di tengah ibu kota, chika dan ara keluar dari mobil, berjalan beriringan menuju tempat yang sudah di pesan vivi sebelumnya.

Chika yang nampak cool dengan pakaiannya dan ara yang terlihat seksi, baju hitam tanpa lengan yang memperlihatkan lengan ara celana putih  yang menyatu. Membuat beberapa pasang mata melirik. Betapa cantiknya mereka.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" selamat siang, sudah reservasi " tanya seorang pelayan ketika melihat chika dan ara datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" selamat siang, sudah reservasi " tanya seorang pelayan ketika melihat chika dan ara datang.

" sudah, teman saya sudah di dalam " jawab chika sopan

" atas nama ? " tanya pelayan itu lagi

" vivi " pelayan itu mengangguk pelan

" silahkan masuk, meja dengan nomor 3 di ruangan VVIP, perlu saya antar ? " masih dengan keramahan dan senyum yang tak pernah luntur, matanya menatap chika, binar matanya sungguh membuat ara malas. Tatapan kagum

" tidak " chika memang tidak banyak bicara dengan orang asing.

" bisa ngga sih, liatnya biasa aja, ini pacar saya " ucap ara dengan tatapan tak sukanya, membuat pelayan tersebut berhenti menatap chika.

" mohon maaf atas kelancangan saya " ucap pelayan itu menunduk, merasa tidak enak dan malu karena sudah tertangkap basah menatap pelanggannya.

Ara hanya mendengus, lalu menarik chika pergi dari hadapan pelayan.

" posesif banget, pacar siapa sih " ucap chika gemas, menampilkan gummy smile yang membuat ara gemas, tapi dirinya sedang marah jadi sebisa mungkin untuk tidak tersenyum.

"jangan senyum gitu cantiknya nambah " ucap ara yang masih menekuk bibirnya.

" udah ah jangan marah marah terus " ucap chika lalu mengecup pipi ara, membuat wajah ara memerah seketika.

Ara langsung tersenyum mendapat ciuman dari chika, ahh rasanya seperti ada kupu kupu berterbangan di perutnya.

Vivi melambaikan tangannya ketika melihat chika masuk, ara menggandeng tangan chika, menyenderkan kepalanya di bahu chika, membuat chika sedikit mengernyit karena lukanya.

" ara, jangan nyender bahu chika luka, aw- " vivi menutup mulutnya, chika melebarkan matanya kaget, bagaimana bisa vivi kelepasan seperti itu

" hah ? serius ica ? " ucap ara, menarik kepalanya dari bahu chika.

" ngga parah ko " ucap chika berbohong

" oh ya ? ara mau liat " chika semakin melebarkan matanya, menggigit bibir bawahnya tanda ia gugup

" ngga usah " ucapan chika tak didengar, tangan ara membuka kaos chika di bagian bahu

Matanya melebar ketika banyak luka di bahu chika. Ara mengatupkan rahangnya, tangannya terkepal kuat.

Memundurkan tubuhnya

" PULANG ! "

.

.

.

tbc

vivi badrun

vivi badrun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Medicine ( chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang