17

3.9K 387 17
                                    


FOLLOW

VOTE

happy reading

.

.

.

.

.

" asik bener ngobrolnya " ucap chika yang sudah siap untuk bekerja

" haha mayan sih seru ngobrol sama mira chik " ucap vivi yang sudah mengubah posisi duduknya menjadi menghadap chika

" ajak main lah drun, kasian dirumah mulu takut bertelur "

" dikira ayam "

" enakan dirumah kalau keluar panas takut jadi mermaid " ucap mira

" mohon maap nih, saya punya mobil di mobil ada ac, ac mengeluarkan udara dingin, udara dingin bisa membuat hawa panas menghilang " ucap vivi menatap mata mira

" yah mohon maap juga nih bang badrun, tadi chika bilangnya keluar bukan kemobil " mira menatap sengit vivi yang sudah menghela nafas menghadapi mira

" lu kuat chik ngadepin spesies macem ini ? "

" kuat lah mira tuh baik sebenernya, keliatannya aja cuek aslinya mah perhatian "

" hahaha boleh ngga gua deketin ? "

" boleh lah deketin aja, asal sekali dia sakit hati abis sama gua drun "

" pawangnya galak yah "

" yaudah ayo berangkat " ucap chika

" ayo deh, lu duluan aja nanti gua nyusul mau ngomong sama mira dulu bentar "

" oh yaudah " chika cukup mengerti arah tujuan vivi, biarlah vivi melupakan dirinya karena stiap orang berhak bahagia bukan ?

Setelah chika menghilang dari pandangannya vivi kembali menatap mira " gua pergi dulu yah nanti malem gua pasti mampir lagi, nanti gua chat juga yah "

" yaudah hati hati "

" mau cium kening ngga ? sekalian aja ini mah wkwkwk "

" boleh "

Vivi kicep, seketika diam niatnya hanya bercanda tapi rupanya bercanda pada mira tidaklah selucu yang di bayangkan, mira adalah makhluk hidup yang unik. Sialnya vivi suka

Cup

Mengecup kening mira sedikit lama, lalu menegakan badannya lagi " oke bye bye calon " ucap vivi lalu menyusul chika yang sudah terlebih dulu jalan ke mobil.

Vivi membuka pintu mobilnya lalu menatap datar dua orang yang sedang saling menggenggam satu sama lain siapa lagi kalau bukan ara dan chika

" ngapain lu bocil " ucap vivi kepada ara

" suka suka gua lah " ucap ara menatap vivi sengit

" turun lu, gua mau kerja sama chika "

" gua mau ikut gua mau jaga chika "

" lah dia Cuma kekantor "

" bodo amat gua ikut titik "

" ngga ada ngga ada turun buru "

" ara turun yah " ucap chika akhirnya

" ngga mau chika, pokonya ara ikut titik "

Chika dan vivi sama sama menghela nafasnya, bingung menghadapi ara jika di tolak ara tidak akan mau mendengarkan jika di biarkan ara pasti akan membuat chika dan vivi repot untuk mengurusnya.

My Medicine ( chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang