follow dulu yuk, bantu jadi 100
happy reading...
.
.
.
Setelah melewati malam panjang bersama ara dengan gairah ara yang tak kunjung reda, baru 2 jam chika tertidur jam sudah menunjukan pukul 8 pagi.
Chika melirik ara yang masih betah membungkus dirinya dengan selimut, tangan yang memeluk perut chika posesif.
Chika mengambil ponsel yang tergeletak manis di atas nakas, salah satu saksi betapa panasnya kegiatan semalam.
Vidrun
Drun, gua ngga kerja dulu cape
Boss chikuy
Maen mulu lu boss, but its ok, nanti gua bantuin kerjaan lu
Vidrun
Itu emang tugas lo
Boss chikuy
Iyadeh iya boss
Chika tersenyum membaca chat dari vivi, ada saja balasannya jika berkirim pesan dengan vivi, chika menyimpan kembali ponselnya, lalu mengambil ponsel ara membuka aplikasi chatnya
" kita lihat apakah bocil ini bermain main "
Tangannya lentiknya terus menscroll ponsel milik ara, sedikit tersenyum ketika membaca pesan pesan yang berasal dari mira dan olla. Bagaimana bisa olla sebarbar itu astga
Keningnya sedikit mengenyit ketika salah satu chat masuk dengan nomor yang tak di kenal, lalu mengklik pesan tersebut.
Disana terdapat foto zahra nur khaula bersama perempuan lainnya, perempuan berambut panjang dengan tahi lalat di bawah mata, bibir tipis, hidung mungil kulit putih sungguh cantik.
Ada dua foto yang orang itu kirimkan
Hai ara, ini fotonya yah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Medicine ( chikara)
Short Storyaku memiliki luka yang sangat besar, disaat aku hampir menyerah pada keadaan tapi tuhan memberikan kamu yang menjelma menjadi obat " - ARA kamu harus tau, obat bagus sekalipun kalau dipakai berlebihan akan berubah jadi racun yang mematikan - CHIKA k...