Waktu pun terus berjalan, jam yang berlalu benar benar tak membuat ara menjadi mengantuk, setiap menit yang berlalu justru membuat ara semakin segar.
Mata teduh itu menatap chika yang sedang memeluknya erat, sedikit senyum terlukis indah di wajah ara " chika, ara sayang banget sama chika, sehat sehat yah sayang " ucap ara, tangannya mengusap lembut surai hitam milik chika.
Hingga jam menunjukan pukul 3 dini hari, ara baru mulai memejamkan matanya, tangannya benar benar tak melepas chika sedikitpun, bahkan sesekali ara Kembali terjaga, menatap chika yang sesekali bergerak tak nyaman.
Drrrt drrrt
Chika terbangun karena suara getaran yang seebenarnya tak berisik itu, tetapi chika dengan mudahnya terbangun dengan suara suara kecil.
Matanya mengerjap lucu, sebelum akhirnya tangannya menarik baju ara " araa "
Tetapi si gadis yang lebih muda itu masih saja terdiam " araa, araaa raaa " panggil chika lagi
Ara mengerjap lalu menatap chika " kenapa hm ? " ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur
" ponsel nya berisik " rengek chika, membuat senyum ara mengembang, sungguh pemandangan yang indah untuk ara
" baik nona yessica tamara sebentar "
Ara mengambil ponsel milik chika, lalu mengangkat ponselnya, telpon dari badrun
Hallo ka vivi
Hallo, loh ini ara ? chika mana ?
Masih ngga enak badan ka, hari ini ngga masuk dulu yah
Yaudah, tapi tolong lo atur dulu kerjaannya yah, gua kirim lewat email ya
Boleh, kirim aja semua kerjaan chika, nanti dikerjain dari sini sebisanya
Oke, thanks ra
Iya ka
Tutt
Ara memutuskan sambungan telponnya
" dari badrun ? " tanya chika
" iya, dia mau kirim kerjaan lewat email "
" yaudah nanti aku kerjain "
" eits, tidak bisa, aku yang kerjain kamu istirahat aja yah "
" tapi raa "
" sudah, kamu mau bobo lagi ? " tanya ara
" aku liat dulu kerjaannya sisanya kamu yang kerjain yah "
ara menggeleng " tidur " ucap ara tegas
Chika mengangguk, chika harus beristirahat agar cepat membaik, jangan memaksakan toh ara sudah mulai bisa mengerkakannya
" araa mau mandi dulu yah sama ambil makan buat chika, biar cepet sembuh ya "
" nanti ajaaa " rengek chika lagi
" manjanyaaa, ahh ara suka deh "
Chika tersenyum, lalu Kembali memeluk ara, bajingan kecilnya ini sungguh manis.
" ara ngga boleh mandi nih ? "
Chika menggeleng
" kalau cium boleh dong ? "
Chika mendongak lalu
Cup
Chika mengecup bibir ara dengan cepat " udaah "
" lagii lagi lagi "
" ngga mau "
" ara cium yah ? "
" sekali aja yah ? "
" iyaa sayang "
Cup
Cup
Cup
" araaa "
Cup
Cup
Cup
" araa ihhhh "
'I love you"
" love you more "
" mau lagi bolehh ? "
" boleh "
Cup
Ara tak melepaskannya, hanya menempelkan bibirnya
1 detik
Hingga detik ke 30
Ara mulai melumat bibir chika yang sedikit hangat itu, nyatanya suhu tubuh chika membuat ara semakin ingin mengecup chika lebih lama lagi
Bibir yang sudah lama tak ara jamah
Bibir yang sudah lama tak ara sentuh
Sungguh ara merindukannya
Dilumatnya pelan bibir chika dengan bergantian
Tangannya menekan tengkuk chika membuat lumatannya lebih dalam, perlahan tangannya melepas piyama yang menutup tubuh chika
Ara mengambil selumut dan menutup tubuhnya dan tubuh chika yang hanya berbalut bra hitam
Ahh
.
.
.
.
Tbc
Sesuai keinginan kalian, aku lanjutin yah, pelan pelan tapi membangun Kembali cerita yang udah lama ngga up dan hampir dilupakan begitu saja
Terima kasih yang sudah menunggu dengan sabar
Sehat sehat semuanyaaa
saya gamon sama keadaan ini, makin kesini malah makin kesana sama chikara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Medicine ( chikara)
Short Storyaku memiliki luka yang sangat besar, disaat aku hampir menyerah pada keadaan tapi tuhan memberikan kamu yang menjelma menjadi obat " - ARA kamu harus tau, obat bagus sekalipun kalau dipakai berlebihan akan berubah jadi racun yang mematikan - CHIKA k...