Ara menghela nafasnya lalu segera masuk kedalam, tak akan membiarkan vivi bisa memeluk chikanya lama lama, ara tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
" drun, bisa lo jangan deket deket, dia cewe gua " ucap ara sinis
Chika melepaskan pelukannya, matanya menatap dalam ara " araa, sini " ucap chika menepuk bagian kosong disamping tubuhnya
Ara tentu mengikuti yang chika mau, berjalan perlahan lalu berbaring disana
" sini bobo " ucap ara lagi
Chika mengangguk " drun, gua istirhat dulu yah "
" iya chik, istirahat gua diluar "
" iya drun, makasih "
" kalau ada apa apa teriak aja pasti kedengeran ko "
" iyaa bang badrun "
" ka vivi " ucap ara sopan
Vivi menoleh " apa ? ngga biasa biasanya manggiil ka vivi "
" kamu, mau nyingkirin aku ? ngga bisa tsaaayyyy! "
Vivi menatap malas ara lalu berjalan keluar, lalu menutup pelan pintu kamar chika, membiarkan ara dan chika menyelesaikan sedikit konflik yang terjadi hari ini.
Mata ara menatap vivi yang sudah keluar, pintu yang sudah tertutup rapat lalu beralih menatap chika yang sedang menatapnya juga
" ica ? "
" iya araa ? "
" are you ok ? "
" yah, better "
" ara selalu disini sama ica "
" makasih ra, maaf karena udah kelewatan tadi "
" its oke "
" peluuk "
Ara tersenyum, tidak apa meski menyakitkan, benar ara benar benar bisa menahannya, setidaknya sampai chika sembuh atau minimal membaik.
Ara lagi lagi membantu chika membaringkan tubuhnya, menyampirkan selimut hingga batas dada
Ara menopang kepalanya dengan tangannya, dengan tatapan yang tak pernah lepas dari wajah chika
Lalu ara mengubah posisinya mengambil boneka yang berada di belakang tubuhnya agar bisa tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi dari chika, untuk memudahkannya menatap wajah kekasihnya itu
" bobo chik "
" iyaa ara, kamu ngga akan kemana mana kan ? "
" ngga akan pernah "
Chika memejamkan matanya mencoba untuk kembali terlelap, tubuhnya memang sedang berada di fase lelah, karena telah berjuang habis habisan saat di jerman, mengabaikan waktu makan dan istirahatnya demi bertemu dengan bajingan nakalnya, ara
Ara mengusap pipi chika dengan lembut, sedikit senyum tersungging manis di wajah ara, melihat bagaimana cantiknya chika.
Semakin hari, rasanya ara benar benar dibuat jatuh cinta lagi lagi dan lagi, hal hal sederhana yang chika lakukan membuat ara ingin melihatnya lagi lagi dan lagi
Tidak ada kata bosan jika itu tentang chika, bahkan sekarang, ara ingin menjaga chika, ara ingin bekerja untuk chika, ara ingin chika hanya berdiam diri, menyiapkan makanan untuk ara, mengantarkannya ketempat kerja, menemani ara bekerja, dan bersandar sepenuhnya pada pundak kecil milik ara.
Tapi pada kenyataannya, ara belum sehebat chika, ara belum bisa menggantikan chika, tetapi suatu saat nanti, jika waktunya sudah tepat, ara akan membuat chika menikmati harinya tanpa kelelahan sedikitpun.
Hanya fokus, mengurus ara.
.
.
.
tbc
hampir moveon saya, bagaimana dengan kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Medicine ( chikara)
Short Storyaku memiliki luka yang sangat besar, disaat aku hampir menyerah pada keadaan tapi tuhan memberikan kamu yang menjelma menjadi obat " - ARA kamu harus tau, obat bagus sekalipun kalau dipakai berlebihan akan berubah jadi racun yang mematikan - CHIKA k...