48 - Sorry

365 56 3
                                    

Hai Fellas! aku saranin kalian buat play lagu yang aku tentuin pas ada emoji "🎵 " dan lagu nya berlaku sampai chapter ini beres. Biar pesan cerita yang aku tulis bisa lebih kerasa feelnya ke kalian.

Ps: Gak wajib di play kok

Yunho berusaha mengatur napasnya yang terengah setelah ia berlari dan bersembunyi agar bisa terhindar dari para wartawan dan fans gilanya, ia tidak menyangka masalah kecil saja bisa membuat hidupnya tidak tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yunho berusaha mengatur napasnya yang terengah setelah ia berlari dan bersembunyi agar bisa terhindar dari para wartawan dan fans gilanya, ia tidak menyangka masalah kecil saja bisa membuat hidupnya tidak tenang. Ia menatap lurus pada seseorang yang berada ditengah ruangan, pria itu tengah menunggunya dengan wajahnya terlihat sangat risau.

Pria itu menggelengkan kepalanyan "Udah gue bilang diem, jangan kemana-mana. Lo kalau gak bisa profesional gini gak akan bisa lanjut" Ucapnya yang kemudian berjalan untuk memberikan setelan jas yang harus Yunho kenakan hari ini

"Gue bukannya gak profesional, gue cuman mau ngelindungi pihak lain yang kena masalah ini"

"Ck, udah cepet ganti baju" Kai sudah benar-benar kesal, entah apa yang harus ia lakukan terhadap pria keras kepala dihadapannya

"Gue belum mandi"

"Liat sekarang jam berapa? Keburu gak buat mandi?" Tanya Kai sarkas

Yunho hanya bisa memandang jam yang ada di dinding ruangan itu dan langsung mengambil setelan jas dari tangan kai

"Cepetan, 3 menit" Ucap Kai

"Iya"

Selama berganti pakaian, kepala Yunho hanya terisi oleh penyesalan. Jujur saja, jika hal ini terjadi padanya dan statusnya bukanlah seorang selebriti pasti hidupnya sedikit lebih tenang karena ia hanya perlu menutup telinganya dari orang-orang disekitarnya yang menuduhnya menghamili Hana. Namun, ini berbanding terbalik, ia harus memberikan kesaksian meskipun ia merasa ini bukanlah salahnya.

"Udah belum?" Tanya Kai yang sedang memainkan ponselnya

"Iya, udah" Ucap Yunho sambil merapikan rambutnya

"Kita langsung ke lantai 7" Ucap Kai sambil merangkul Yunho. 

Sejujurnya ada rasa bersalah dalam diri Kai, maka dari itu perasannya sedikit melunak. Ia merasa bersalah karena agensi tidak mampu melindungi Yunho dan berakhir dengan berita ini tersebar ke publik. Hal yang membuatnya semakin merasa bersalah adalah ia tidak mampu mempertahankan pendapatnya dan membuat agensi merubah pikirannya agar tidak pasrah terhadap media yang tengah menjebak mereka maupun Yunho. 

"Bang, gue takut" Ucap Yunho pada Kai ketika mereka tengah berada di dalam lift

Kai menghela napasnya, sejujurnya ia pun merasa takut "Gak usah takut, kalau lo ngerasa gak salah, lo tetep harus ngasih pembelaan dan pertahanin pembelaan lo"

"Kalau gue salah ngomong gimana?"

"Engga, lo kan jago public speaking" Ucap Kai yang berusaha menenangkan Yunho

Book 1: Number One - Park SeonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang