Hai Fellas! aku saranin kalian buat play lagu yang aku tentuin pas ada emoji "🎵 " dan lagu nya berlaku sampai chapter ini beres. Biar pesan cerita yang aku tulis bisa lebih kerasa feelnya ke kalian.
Ps: Gak wajib di play kok
"Seonghwa.. bisa pulang sekarang?"
"Gak bisa lah Han, aku baru aja sampe kantor"
Hening, Hana tidak tau harus berkata apa, di satu sisi ia sangat membutuhkan Seonghwa, tapi di sisi lain ia tidak bisa terus menerus merepotkan Seonghwa
"Kenapa emang?"
Hana tersenyum miris menatap pantulan dirinya di cermin, ia terlihat sangat berantakan, wajahnya pun terlihat sangat pucat
"Engga, cuman.. mendadak kangen aja" Ucap Hana diiringi dengan suara isakan yang tidak sengaja Hana buat
"Loh? Kamu nangis?"
Hana mengutuk dirinya sendiri, bodohnya ia lupa bahwa Seonghwa sangat peka terhadap hal kecil "Hah? Engga.. ini cuman tadi ngehirup debu jadinya bersin-bersin"
"Serius Han"
"Aku serius.. Udah gak usah khawatir, balik kerja sana biar bisa pulang cepet"
"Iya bawel"
Sambungan pun langsung diputus oleh Hana, ia tidak ingin menghambat pekerjaan Seonghwa, ia ingin Seonghwa segera pulang dan memeluknya, ia membutuhkan Seonghwa lebih dari siapapun kali ini.
Hana kembali memandangi pantulannya dicermin dan berjalan mendekati cermin itu, kemudian mendudukkan tubuhnya di lantai
"Yeosang gak akan tau kan? Kalau Yeosang tau pun ini gak akan ngebahayain karir ayah kan?" Hana memejamkan matanya, dan berusaha berpikir positif tentang apa yang akan terjadi kedepannya, namun entah kenapa pikiran positif itu dengan cepat datang dan ia kembali memikirkan kesalahannya
"Kenapa sih kamu selalu bikin sesuatu jadi rumit?" Tanya Hana pada pantulannya di cermin, ia sangat membenci dirinya sendiri, entah kenapa perasaan itu selalu menghampirinya setiap ia melakukan kesalahan "Pokoknya Seonghwa gak boleh tau soal ini, jangan bikin Seonghwa repot lagi Han.."
Hana menyenderkan tubuhnya di sisi ranjang dan mendongakkan kepalanya, memandangi plafon kamarnya yang dihiasi bulan dan bintang mengingatkannya pada perkataan Seonghwa 4 bulan yang lalu, saat ia mengatakan untuk melewati suatu masalah bersama-sama agar terasa lebih mudah untuk dilewati
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Number One - Park Seonghwa
FanfictionTanggung jawab itu bukan sesuatu yang mudah, apalagi tanggung jawab terhadap suatu masalah yang besar. Butuh hati yang kuat, fisik yang tangguh untuk menghadapinya Tapi bagaimana jika Seonghwa harus bertanggung jawab terhadap kesalahan yang telah Ha...