14 - You

589 107 4
                                    

Hai Fellas! aku saranin kalian buat play lagu yang aku tentuin pas ada emoji "🎵 " dan lagu nya berlaku sampai chapter ini beres. Biar pesan cerita yang aku tulis bisa lebih kerasa feelnya ke kalian.

Ps: Gak wajib di play kok

Suara langkah kaki cepat di pagi hari disertai dengan dobrakan pintu kamar mandi sudah menjadi makanan Seonghwa selama seminggu terakhir ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara langkah kaki cepat di pagi hari disertai dengan dobrakan pintu kamar mandi sudah menjadi makanan Seonghwa selama seminggu terakhir ini. Ia dengan gesit segera mengambil air hangat untuk Hana dan menghampirinya ke kamar mandi.

Seonghwa mulai memijat tengkuk Hana lembut

"Cek ke dokternya hari ini aja, jangan ditunda-tunda lagi" Ucap Seonghwa

Hana menggelengkan kepalanya lemas

"Han, takutnya ada apa-apa sama anak kamu. Setiap pagi muntah terus apa gak sebaiknya di cek aja?"

Hana kemudian berdiri dan berjalan menuju wastafel kamar mandi. Ia mencuci mulutnya dan menatap pantulan wajahnya yang terlihat sangat berantakan dari kaca di hadapannya

"Ke dokter ya?" Tawar Seonghwa "Gimana pun juga tetep harus ke dokter, Han"

"Iya aku pasti bakal ke dokter, tapi gak hari ini" Ucap Hana

"Yaudah, mau nya kapan?" Seonghwa menyerahkan gelas di tangannya pada Hana

"Lusa aja gimana?" Tanya Hana disela-sela tegukkannya

"Kelamaan, besok aja"

Hana terdiam

"Nurut sama aku, Han"

Hana akhirnya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas permintaan Seonghwa

"Yaudah sekarang kita sarapan dulu aja"

Hana berusaha sekeras mungkin menelan makanan di mulutnya, entah kenapa rasanya terasa aneh

"Udah ah" Hana mendorong pelan di hadapannya "Bau banget, masih kerasa sampe ke mulut"

Seonghwa mengambil alih piring tersebut dan mengambil sesuap nasi goreng udang untuk Hana "Paksain Han, kamu baru makan dua sendok loh"

"Tapi bau banget udangnya, aku gak kuat"

"Yaudah makannya pelan pelan aja ya.. minimal lima sendok aja" Seonghwa mendekatkan sendok itu pada mulut Hana "Han, cobain dulu"

Akhirnya mulut Hana pun terbuka, ia akan memaksakan diri untuk kembali memakan nasi goreng itu.

Rasa mual itu kembali menyerang, Hana langsung bangkit dari duduknya dan berlari ke kamar mandi, ia memuntahkan semua makanan yang sudah masuk ke dalam perutnya pagi ini.

Seonghwa menghela napasnya berat, ia langsung berjalan menghampiri Hana

"Kita ke dokter sekarang"

"Kita ke dokter sekarang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Book 1: Number One - Park SeonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang