Sebut Hana tak tau terima kasih karena sikapnya tetap dingin setelah Yeosang menyelamatkannya dari perempuan-perempuan gila yang tadi menyerangnya. Tak ada rasa simpati atau bahkan empati pada Yeosang yang kini tengah membersihkan tubuhnya yang ikut terkena pecahan telur dan tepung terigu.
"Aku bawa kamu kerumah aku dulu ya" Ucap Yeosang
Hana yang tengah memandang jalanan dari dalam kaca mobil pun langsung menoleh mendengar ucapan Yeosang
"Turunin gue di pinggir jalan aja" Ucap Hana
"Dengan kondisi kayak gini?" Tanya Yeosang "Baju kamu, rambut kamu, badan kamu, semuanya kotor loh Han? Gak malu di liat orang-orang?"
"Ya terus sama aja dong kalau gue kerumah lo, sama-sama liatin badan gue yang kotor di depan keluarga lo. Apa gak lebih malu?" Jawab Hana ketus "Seenggaknya orang-orang di pinggir jalan gak kenal gue" gumam Hana
"Dirumah gue gak ada siapa-siapa"
"Terus maksud lo bawa gue ke rumah lo apa? Lo mau macem-macem sama gue?" Timpal Hana "Udah gue turun di sini aja" Ucap Hana
Supir pribadi Yeosang sudah melakukan kontak mata dengan Hana dan Yeosang dari kaca spion dalam untuk memastikan apa mendengar permintaan Hana atau menunggu perintah yang akan Yeosang berikan kepadanya
"Pak, saya turun di sini aja" Pinta Hana. Namun, Yeosang segera memberikan perintahnya
"Jangan Pak, langsung bawa pulang aja"
"Lo gila?!"
Yeosang tidak menggubris pertanyaan Hana. Ia pun langsung mencengkram kuat pergelangan tangan Hana
"Sakit!" Teriak Hana sambil terus berusaha melepaskan cengkraman tangan Yeosang
"Lepasin!" Hana terus menerus menarik pergelangan tangannya agar Yeosang mau melepaskannya. Namun, Yeosang semakin menulikan pendengarannya dan ia semakin kuat mencengkram pergelangan tangan Hana
"Mau lo apa sih?!" Teriak Hana
"Mau lo" Ucap Yeosang dengan tatapannya yang dingin. Tatapan itu menusuk tepat di manik mata Hana, dan membuat Hana lagi-lagi ketakutan
"Telat. Gue udah punya suami, udah mau punya anak juga" Jawab Hana ketus
"Bukan telat, lo yang selalu gak mau ngasih gue kesempatan" Ucap Yeosang "Gue selalu punya cara buat deketin lo, tapi lo selalu nolak dan gak mau ngasih gue kesempatan" lirih Yeosang "Kenapa sih Han?"
Hana terdiam sejenak "Karena gue tau, gue gak akan pernah bisa bahagia sama lo" Jawab Hana
"Tau dari mana kalau lo belum nyoba?"
"Dari sikap lo yang bodo amat, omongan lo yang pedes, dan jangan lupa kalau lo kasar" Ucap Hana sambil mengangkat tangannya yang masih berada dalam cengkraman Yeosang "Dikira gue bisa bahagia pake uang doang?" Lanjutnya
"Kalau gue dapetin lo, gue bakal berubah Han" Ucap Yeosang dengan nada memelas
"Gue gak bisa ngerubah orang, semuanya balik lagi ke diri sendiri. Lo mau berubah atau engga. Jangan jadiin gue sebagai alasan" Ucap Hana
Perlahan cengkraman tangan Yeosang mengendur, dan akhirnya ia melepaskan pergelangan tangan Hana
"Lo sekarang bahagia?" Tanya Yeosang
"Bahagia"
"Dengan kondisi kayak gini?" Tanya Yeosang lagi
"Iya, gue bahagia"
Yeosang menatap Hana dari ujung kepala sampai ujung kaki dan ia pun tersenyum sinis "Gue gak ngerti letak bahagianya dimana" Ucap Yeosang "Lo kayak gini karena Jeong Yunho kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Number One - Park Seonghwa
FanficTanggung jawab itu bukan sesuatu yang mudah, apalagi tanggung jawab terhadap suatu masalah yang besar. Butuh hati yang kuat, fisik yang tangguh untuk menghadapinya Tapi bagaimana jika Seonghwa harus bertanggung jawab terhadap kesalahan yang telah Ha...