28 - No Longer

556 93 16
                                    

Hai Fellas! aku saranin kalian buat play lagu yang aku tentuin pas ada emoji "🎵 " dan lagu nya berlaku sampai chapter ini beres. Biar pesan cerita yang aku tulis bisa lebih kerasa feelnya ke kalian.

Ps: Gak wajib di play kok

Ps: Gak wajib di play kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi.." Sapa Hana pada teman-temannya yang tengah merapihkan meja dan kursi yang berada di restauran tempat nya bekerja

"Tumben gak telat Han?" Tanya Arin salah satu rekan kerjanya

"Cukup 3 hari pertama kerja aja aku telat kerja deh Rin, kapok aku di marahin"

"Tapi harusnya Bu Manajer bisa kasih kamu keringanan gak sih? Kamu lagi hamil gede gini"

"Gak adil Rin kalau kayak gitu.. Mau aku hamil atau engga, dateng tepat waktu kan harus, apalagi aku megang bagian kasir"

Arin menggelengkan kepalanya dan tertawa "Kalau aku jadi kamu, aku minta keringanan deh sumpah. Kamu terlalu rajin"

Hana hanya tersenyum sebagai respons atas ucapan Arin, ia kemudian berjalan mendekati Arin yang masih sibuk membereskan meja dan kursi

"Eh! Ngapain?!" Seru Arin ketika ia melihat Hana mengambil lap meja yang berada di dekatnya

"Beresin meja"

"IH JANGAN!"

"Kenapa?"

"Duduk aja Han, takutnya kamu sama anak kamu kenapa-napa"

Hana menghela napasnya "Ngelap doang gak apa-apa kali Rin.. Di rumah juga selama jadi ibu rumah tangga kerjaannya beresin rumah"

"Tapi jangan ah.. Aku takut. Perut kamu udah kayak mau meletus gitu"

"Gak akan meletus sebelum 9 bulan Rin, tenang"

"Kalau cape langsung istirahat ya Han"

"Iya Arin.."

"Gue deg-degan" Ucap Seonghwa sambil terus menggosokkan kedua telapak tangannya agar rasa dingin itu perlahan menghilang "Gue takut desain gue gak bisa di terima sama klien"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue deg-degan" Ucap Seonghwa sambil terus menggosokkan kedua telapak tangannya agar rasa dingin itu perlahan menghilang "Gue takut desain gue gak bisa di terima sama klien"

Book 1: Number One - Park SeonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang