Seonghwa menghela napasnya panjang sebelum ia masuk ke dalam ruang kerjanya, di sana sudah ada Mino yang tengah sibuk mengurusi beberapa hal. Rasanya ia belum siap menerima kenyataan bahwa ia akan di pecat dari sana karena telah merusak mobil Mino, namun mau tidak mau ia harus menghadapinya dan bertanggung jawab terhadap apa yang ia perbuat
"Oi!" Panggil Mino yang tersenyum sambil melambaikan tangannya pada Seonghwa "Masuk! Malah diem aja di luar"
Seonghwa yakin ekspresi bahagia yang Mino keluarkan pasti akan langsung luntur setelah mendengar berita yang akan Seonghwa sampaikan. Seonghwa menarik napasnya panjang sebelum menantang maut yang sudah berada di depan matanya. Ia berjalan mendekati Mino, dan langsung menaruh kunci mobil di atas meja Mino. Ia memundurkan tubuhnya dan membungkukkan tubuhnya sembilan puluh derajat
"Woy! Bilang makasih gak usah gitu juga kali. Lebay amat" Ucap Mino, namun Seonghwa tetap terdiam "Kenapa sih? Gila lo? Atau stress gara-gara banyak kerjaan? Lo jadi aneh sumpah" Ucap Mino
"Maaf!" Teriak Seonghwa yang masih membungkukkan badannya "Lo boleh potong gaji gue sebagai biaya ganti rugi"
"Hah? Ngomong apaan sih lo?" Mino benar-benar tidak mengerti dengan kelakuan Seonghwa kali ini, karena pria itu yang paling normal diantara semua pekerja di sini, namun hari ini Seonghwa benar-benae aneh dan membuatnya bingung
Seonghwa hanya bisa diam, ia belum berani mengatakannya
"Ganti rugi apa sih?"
Lagi-lagi Seonghwa tetap diam, ia masih belum siap, namun diamnya Seonghwa dan kunci mobil di hadapannya membuat Mino tersadar
"HAH! MOBIL GUE?!" Mino dengan gesit membawa kunci mobil itu dan berlari ke garasi untuk melihat mobil kesayangannya. Seonghwa pun ikut berlari mengekori Mino
Saat ia melihat 'si putih' ke sayangannya ia langsung bernapas lega
"Anjir lo bikin panik aja" Mino memukul lengan Seonghwa pelan "Gue kira 'si putih' kenapa-napa"
"Bukan si putih" Ucap Seonghwa
"Terus?"
"Si item"
"Lah emang dia kenapa?" Tanya Mino
"Kemarin gue gak sengaja nabrak mobil orang pake si item" Ucap Seonghwa gugup
"Oh.. gak apa-apa" Ucap Mino santai, dan tentunya hal tersebut membuat Seonghwa terkejut "Terus maksud lo potong gaji tuh buat biaya ganti rugi si item?"
"Iya, potong aja gaji gue gak apa-apa" Ucap Seonghwa
"Gak ah, gue gak suka main kayak gitu. Lo bakal gue potong gaji kalau kerja lo gak bener atau malah makan gaji buta. Ngerusakin si item ya gak masalah. Lagian juga gue niatnya mau ngasih ke elo biar ada yang ngurus, kasian kalau dianggurin mulu di sini"
Mino memang pria paling santai, dan paling tidak waras yang Seonghwa kenal. Seonghwa benar-benar terkejut dengan pernyataan Mino
"Napa lo?" Tanya Mino saat melihat wajah Seonghwa yang mendadak kaku "Heh" Mino menyenggol tubuh Seonghwa dengan sikutnya "Kenapa sih?"
Seonghwa segera bersujud di hadapan Mino
"EH NGAPAIN?!"
"Makasih banyak, gue berterima kasih banyak sama lo"
"Berdiri anjir, lo malu-maluin gue aja" Mino berusaha mengangkat tubuh Seonghwa
"Lo tau aja gue lagi kesusahan" Ucap Seonghwa
"I-iya tapi gak kayak gini juga" Mino masih berusaha membuat pria bertubuh lebih kecil dari nya itu bangkit dari sujudnya "Berdiri atau gue tarik lagi si item"
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Number One - Park Seonghwa
Fiksi PenggemarTanggung jawab itu bukan sesuatu yang mudah, apalagi tanggung jawab terhadap suatu masalah yang besar. Butuh hati yang kuat, fisik yang tangguh untuk menghadapinya Tapi bagaimana jika Seonghwa harus bertanggung jawab terhadap kesalahan yang telah Ha...