Tanggung jawab itu bukan sesuatu yang mudah, apalagi tanggung jawab terhadap suatu masalah yang besar. Butuh hati yang kuat, fisik yang tangguh untuk menghadapinya
Tapi bagaimana jika Seonghwa harus bertanggung jawab terhadap kesalahan yang telah Ha...
Hai Fellas! aku saranin kalian buat play lagu yang aku tentuin pas ada emoji "🎵 " dan lagu nya berlaku sampai chapter ini beres. Biar pesan cerita yang aku tulis bisa lebih kerasa feelnya ke kalian.
Ps: Gak wajib di play kok
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mau nonton apa sih?" Tanya Seonghwa ketika ia melihat Hana tidak berhenti mengganti saluran televisi
"Gak tau, gak ada yang rame" Hana masih terus mengganti saluran televisi sampai akhirnya entah kenapa jarinya tiba-tiba berhenti menekan tombol saat wajah Yunho bersama rekan duetnya, Mingi, terpampang jelas di layar televisi
"Nah sekarang pertanyaan untuk Yunho. Gimana nih perasaannya setelah debut?" Tanya seorang pembawa acara wanita
"Pastinya sih seneng, tapi perasaan saya gak karuan juga, soalnya kan ini pertama kali saya tampil di publik. Beda mungkin sama Mingi, apalagi Mingi sebelumnya udah pernah tampil, jadi lebih berpengalaman"
Tiba-tiba Seonghwa berdiri untuk pergi mengambil camilan di dapur, namun hal tersebut malah membuat Hana terkejut dan ia pun tersadar ada Seonghwa di sampingnya sedari tadi.
Hana pun langsung mengganti saluran tersebut dan kembali mencari-cari saluran lain
"Kenapa diganti?" Tanya Seonghwa yang baru saja keluar dari dapur dengan beberapa camilan di pelukannya
"Pingin aja cari acara lain" Hana kembali mengganti saluran televisi tanpa henti sampai ia beberapa kali melihat wajah Yunho, dan akhirnya ia memutuskan untuk mematikan televisinya "Ke pantai yuk" Ajak Hana sambil meregangkan tubuhnya
"Matahari udah mau tenggelam gini" Ucap Seonghwa
"Ya gak apa-apa.. gak nyampe sejam juga kesananya"
"Serius mau ke pantai?"
"Iya, sekalian liat sunset yuk. Udah lama nih.."
Seonghwa memandang Hana, ia sedang berpikir untuk menerima ajakan Hana atau tidak
"Engga ah, nanti pulangnya kemaleman, bahaya buat kamu"
