Hai Fellas! Di multimedia diatas (geser ke kanan) ada lagu yang aku saranin kalian buat play pas ada emoji "🎵 " dan lagu nya berlaku sampai chapter ini beres. Biar pesan cerita yang aku tulis bisa lebih kerasa feelnya ke kalian.
Ps: Gak wajib di play kok
🎵 Suho - Let's Love
Hana menyamakan langkah kakinya dengan langkah kaki Seonghwa, walaupun Hana agak kesulitan karena langkah Seonghwa yang cepat dan besar besar
"Kanan, kiri, kanan, kiri, kanan, kiri" Gumam Hana sambil terus menyamakan langkah kaki mereka
Seonghwa menghentikan langkahnya "Ngapain Han?"
Hana juga ikut menghentikan langkahnya "Lagi nyamain langkah kaki kamu"
"Hah?" Seonghwa mengernyitkan dahinya, tidak mengerti maksud dari perkataan Hana
"Kata temen SD aku, kalau pas lagi jalan bareng, langkah kakinya sama itu artinya sehati"
Seonghwa yang mendengar teori anak SD keluar dari mulut perempuan berusia 19 tahun itu hanya bisa memalingkan wajahnya untuk menahan tawa
"Kalau mau ketawa, ketawa aja gapapa Hwa" Ucap Hana yang tengah mendongak memandang Seonghwa "Sebenernya aku juga gak percaya, tapi pingin ngebuktiin aja omongan temen aku itu bener apa engga"
"Teori dari berapa belas tahun yang lalu baru mau dibuktiin sekarang gitu ya?" Tanya Seonghwa yang masih berusaha menahan tawanya
"Iya soalnya baru kerasanya sekarang" gumam Hana
"Hah?" Seonghwa bertanya untuk memperjelas apa yang ia dengar
"Engga ah" Hana berjalan meninggalkan Seonghwa yang masih mematung setelah mendengar perkataan Hana
"Apa Han? tadi kamu ngomong apa?" Seonghwa menyusul Hana yang sudah berjalan lebih dulu
"Engga" Diam - diam Hana memperhatikan langkah kaki mereka, tanpa perlu dipaksa untuk menyamakan, kaki Seonghwa berjalan sesuai dengan irama langkah kaki Hana
'Kanan, kiri, kanan, kiri' ucap Hana dalam hati
Hana kemudian menundukkan kepalanya, berusaha menahan senyuman nya yang mungkin akan semakin merekah. Entah kenapa ada rasa puas tersendiri ketika teori itu terasa benar baginya.
"Bilang apa tadi?" Seonghwa sedari tadi terus menanyakan pertanyaan yang sama, dan jawaban Hana juga masih sama
Langkah Hana terhenti, ia menepuk lengan Seonghwa "Eh main ayunan dulu yuk" Ajak Hana
"Tapi Han" Seonghwa mengambil ponselnya, memeriksa pukul berapa sekarang "Udah jam setengah sebelas loh, kamu gak akan kemaleman pulangnya?"
"Engga Hwa, tenang aja" Hana menarik tangan Seonghwa, mereka menyusuri jalan setapak yang mengarahkan ke taman kecil yang dikelilingi oleh lampu lampu berwarna kuning
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Number One - Park Seonghwa
Hayran KurguTanggung jawab itu bukan sesuatu yang mudah, apalagi tanggung jawab terhadap suatu masalah yang besar. Butuh hati yang kuat, fisik yang tangguh untuk menghadapinya Tapi bagaimana jika Seonghwa harus bertanggung jawab terhadap kesalahan yang telah Ha...