34

2.2K 105 1
                                    

Ternyata tidak mudah.

Sekali kamu terluka, sulit untuk mengambil risiko kembali terluka.

Aku menghembuskan nafas dengan berat sambil berjalan masuk ke kelas. Seperti yang kuduga, hampir semua anak kelas baca buku. Gimana enggak? Hari ini kelas XII Try Out. Kita juga udah mulai bimbel intensif disekolah dan diluar sekolah. Semua orang sibuk menyiapkan masa depannya.

Aku juga melakukan hal yang sama, duduk lalu membuka rangkuman yang aku tulis seminggu lalu. Membaca ulang seperti yang kulakukan semalam.

Saat sedang asik-asiknya membaca, seseorang masuk ke kelas meneriakan namaku dengan keras. "FENNYYYYY!!!!"

Semua anak dikelas ikut mendongak, melihat Derry berdiri dengan lesu. Semua orang mencak-mencak.

"Berisik lu dongo."

"elah ni playboy satu."

"ditolak lagi dah ni anak."

"diem kampret."

dan berbagai macam dumelan lainnya.

Derry ini temen sekelasku yang emang ganteng, tapi bego.

Nggak bego dalam hal pelajaran, tapi dalam semua hal selain pelajaran. HAHA.

Mengacuhkan omelan teman-teman yang lain, dia berjalan dan duduk disebelahku. "Fen. Cerry di line ga read. Di sms gadibales. Ditelpon gadiangkat. Disamperin gamau ngomong. Bete nih gue, bantuin gue dong."

Aku memutar kedua bola mataku jengah. Ini anak satu emang katanya suka sama Cerry dan sekarang jadi deketin gue gara-gara tau gue tinggal serumah sama dia. "Sekarang masalahnya apa lagi?"

"gue kemaren ngajak dia jalan sama Lili, trus gatau salah gue dimana dia bete gitu sampe sekarang."

Aku menjitak kepalanya, "lo jalan bertiga gitu? sama Lili?"

Lili itu sahabat Derry dari orok.

"hooh. Kenape emang Fen?"

"lo bego nya terlalu sih! Mana ada cowok ngajak gebetannya jalan tapi bertiga sama cewek lain! Mana gue tau banget lo pasti lebih sering ngobrol sama Lili deh pasti."

Derry tampak berpikir sejenak. "Trus kenapa emangnya?"

"nabrak!" ucapku kesal. Dan dengan volume suara lebih keras, membuat beberapa orang menggumamkan "sshhhttt" kepadaku.

"dia cemburu gitu ceritanya?" ucapnya sumringah. "YES! BERARTI DIA CINTA SAMA GUA YEGAK FEN HAHAHAHAHA."

"DIEM NAPESI LU DER"

"DER GUA TABOK SINI"

"Derry monyet. Fisika nih taik!"

Teman-teman sekelas mulai ribut lagi.

"Heeheheeh woles kali try out doang gini." ucap Derry tanpa dosa. "oiya Fen, makasi ya, tau gini semalem gue konsultasi aja ya sama lo. Gue sampe begadang cuma buat nungguin balesan Cerry."

Aku menggeleng-gelengkan kepala. "gue bersyukur lo lupa ngehubungin gue. Lagian, emang lo gabelajar? Tumben. Biasanya Sistem Kebut Semalam."

Derry cengengesan. "iya nih hehe. Gue duduk sini aja ah kan asik diajarin siswi berprestasi."

"watados banget ya lu emang!"

Tepat setelah menjitak kepala Derry, Alvero datang dan menarik-natik Derry untuk keluar dari kursinya. Ya, memang selama Nick dirawat, Vero bersikeras untuk duduk ditempat Nick.

"apesih lu Ver duduk sono di tempat lu." ucap Derry sambil melepas tangan Vero yang menarik-narik lengannya.

"apesih Der lo tuh yang duduk ditempat lo." ucap Vero lagi.

Between You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang