Teman terbaikku, adalah duka dan
luka.-Nara/Sia
H a p p y R e a d i n g
____________________"Nara? kamu udah sadar?" tanya Felicia sambil menepuk-nepuk pipi Nara.
Nara melenguh kecil. Dia berusaha duduk dari ranjangnya dibantu oleh Felicia. Dia melihat sekelilingnya. Rumah sakit, lagi.
"Siapa yang bawa aku kesini?" tanya Nara kepada Felicia.
Felicia menunduk sambil memainkan jarinya. "A--argan.." cicitnya.
Mendengar itu, lantas Nara langsung tertawa terbahak-bahak. Tidak peduli dengan kondisinya yang sangat lemah saat ini. Kemudian Nara melihat Felicia yang pipinya sudah memerah.
"Seneng gak nih, habis ketemu sama calon suami?" goda Nara membuat Felicia memukul lengannya.
"Kamu apa-apaan, sih!?" rajuk Felicia sebal membuat tawa Nara semakin pecah.
Kemudian Nara tersadar akan sesuatu. "Berarti Argan tau dong kalau kamu sekarang ada disini?"
Felicia menggeleng. "Dia nggak ngenalin aku sama sekali. Alhamdulillah, deh, hehe!" kekeh Felicia.
Nara hanya ber-oh ria saja. Kemudian mereka berdua asik mengobrol sambil diiringi canda tawa. Kemudian, pintu terbuka. Membuat mereka berdua terdiam saat melihat siapa yang datang.
"Lo udah sadar?" tanya Argan membuat Nara mengangguk. Sedangkan Felicia? Gadis itu diam membisu, tangannya gemetaran. Dia sangat gugup saat berdekatan dengan Argan.
"Udah. Tadi lo 'kan yang nolongin gue? Makasih ya, Gan." kata Nara sembari tersenyum manis.
Argan mengangguk. Lalu duduk dikursi yang ada disamping Felicia. Argan menatap Felicia, sedangkan Felicia, gadis itu hanya menunduk.
'Aduhh! Aku gugup banget!'
"Ini siapa, Nar?" tanya Argan kepada Nara dengan mata yang terus menyorot Felicia.
Ditanyai seperti itu, Nara dibuat gugup seperti Felicia. Dia harus menjawab apa? Felicia belum mau kalau identitasnya diketahui orang lain. Nara menatap Felicia yang menunduk. Berharap dia bisa mendapatkan jawaban dari Felicia.
"O--oh, ini temen gue," katanya canggung.
Argan menghela nafas kasar. Kemudian menatap Nara datar. "Gue tau ini temen lo, maksud gue, siapa namanya."
"N--nama aku, Cia. Iya, Cia!" sahut Felicia memberanikan membuka suara.
Argan mengangguk lalu tersenyum dan mengulurkan tangannya. "Gue Argantara, panggil Argan aja. Lo cantik, tapi maaf, hati gue udah milik seseorang."
Felicia tersenyum. Lalu dia melarikan tatapannya ke Nara. "Hati kamu udah milik Nara 'kan?" tanyanya.
Nara melotot kearah Felicia. Sedangkan Argan, dia menggeleng lalu tersenyum.
Argan langsung bangkit dari kursinya, dia membuka pintu bergegas untuk keluar. Sebelum itu, dia mengucapkan kata sebelum dia keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athanasia [END]
Teen FictionIni tentang Athanasia Rakeyra. Gadis cantik yang mengalami Amnesia permanent sejak kecil. Dia bahkan tidak ingat dengan jati dirinya sendiri. Dia tidak tahu apa-apa tentang masa kecilnya. Yang dia ingat hanya satu. Dia terbangun disebuah rumah sakit...