5.

91 34 7
                                    

"Gapapa Tha, gue bakal bantu cari tahu diri lo yang sebenarnya, karena kita sahabat, saling membantu adalah tugas sahabat bukan?"
-Argan

• • •

Argan dan Sia kompak melihat kearah suara. Argan menatapnya dengan mata melotot. Sedangkan Sia sudah menahan tawanya sejak tadi.

"Kamu kenapa selingkuhin aku Gan?"

"Bwahahaha! Gimana akting Leon, Gan? Perusak suasana banget 'kan?" tanya Akbar yang datang dengan Leon sambil tertawa terbahak-bahak karena sudah berhasil menganggu Argan dan Sia.

"Akting lo ganggu, anjir!" damprat Argan. Argan menatap Sia. "Yuk Tha, kita pacaran ditempat lain aja." Argan menggandeng tangan Sia.

Tiba-tiba

TingTingTing

"Yaahh... Gak jadi deh pacarannya, hehe, gue masuk kelas duluan ya Gan..." kata Sia sambil tersenyum jahil.

Leon dan Akbar malah dadah-dadah kepada Sia, sedangkan Argan malah melotot.

"Bel sialan."

• • •

"Assallamualaikum, Sia pulang..." Sia mengetuk pintu rumahnya."

"Waalaikum salam..." Sia menyalimi tangan Indah.

Selepas Sia berganti baju, dia langsung duduk dikursi ruang tamu. Indah menatap Sia sambil tersenyum.

"Gimana sekolah kamu? Seru gak?" tanya Indah sambil mengelus rambut panjang milik Sia.

"Seru banget Bun! Sia dapet sahabat baru disana! Terus, sekolahnya gede, beda banget sama sekolah Sia yang lama!" kata Sia sambil membayangkan bagaimana sekolahnya yang tadi.

"Oh iya? Siapa sahabat baru kamu? Kenalin dong ke Bunda, Bunda juga pengen tahu, dia baik gak sama kamu?" tanya Indah bertubi-tubi.

Sia seketika terdiam. Tidak mungkin 'kan kalau dia mengatakan bahwa sahabat barunya itu Argan? Kalau dia mengatakannya, pasti ibunya akan berfikir yang tidak-tidak.

"Hm... Adadeh Bun, Bunda gak perlu tahu dulu, nanti kapan-kapan Sia kenalin ke Bunda ya?" kata Sia.

Indah mengangguk. "Okedeh, sebahagia kamu aja. Kata kamu Leta sekolah yang sama kayak kamu 'kan? Gimana kabarnya? Suruh dia main kesini dong, Bunda udah kangen sama dia, udah lama juga dia gak main kesini..." pinta Indah.

Sia berfikir sejenak. "Enggak deh Bun, Leta akhir-akhir ini sibuk, gak tau karena apa, dia juga lebih suka menyendiri," bohong Sia.

Sia meminum tehnya. Untuk apa mengajak Leta main kerumahnya? Yang ada, Leta malah mengibarkan bendera perang lagi ke Sia, karena, pasti dia akan menuduh Sia cari perhatian saja untuk mengajak Leta datang kerumahnya.

"Oh yaudah, Bunda pergi dulu ya? Kamu jaga rumah, hati-hati..." pamit Indah.

"Iya Bun."

Selepas Indah pergi, dan pintu rumah telah tertutup rapat, ada seorang yang mengetuk pintu rumahnya.

TokTokTok

Athanasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang