Vote dulu cepet!
~oOo~
"11 tahun yang lalu, lo jatuh dari tangga karena lari-lari. Lo dilarikan kerumah sakit sama orang tua lo, waktu lo lagi dirawat, orang tua lo lagi beli minum, itu bertepatan banget saat lo sadar. Selebihnya, gue gak tau. Dan mungkin saja, tante Indah ngambil lo dari sana." jelas Argan saat mereka sampai di cafe.
"Gue sayang lo, Nar!" ungkap Argan yang membuat pasokan disekitar Sia menipis.
"A—apa?"
"Gak."
Sia berfikir sekali lagi. Kalau begitu, apakah orang tuanya masih hidup? Kalau masih hidup, Sia ingin bertemu mereka.
"Orang tua gue masih hidup?" tanya Sia yang diangguki oleh Glen. "Gue mau ketemu mereka!"
Kemudian Glen menarik tangan Sia untuk pergi dari cafe tersebut.
Sabar, sayang.
~oOo~
Sia sampai dirumah yang sangat mewah nan besar. Dari luar saja, halamannya sangatlah mewah, dengan halaman yang sangat luas, dan dikelilingi dengan bunga yang berwarna-warni. Rumah yang berlantai tiga itu sangat berkilau, ada beberapa flash lampu didepan yang membuatnya terang walaupun dimalam hari.
"Ini rumah siapa?" tanya Sia yang dibalas dengusan kasar oleh Glen.
"Ini rumah orang tua lo!"
Sia mengangguk kecil, seharusnya dia tidak bertanya, bukankah dia sendiri yang tadi ingin mengunjungi orang tuanya.
"Assallamualaikum, tante..." panggil Glen kepada penduduk rumah.
Gerbang rumah terbuka otomatis, dan terlihatlah gadis cantik didepan mereka.
Sia membelakakkan matanya, dan Glen hanya tersenyum santai.
"K—kak Zeline?"
Zeline yang melihat Sia pun terkejut. Lalu gadis itu memegang pundak Sia. "Kamu kenapa disini, Sia? K—kalian berdua?"
Glen hanya menampilkan raut bingungnya, lalu dia tersenyum manis. "Hm... Kak, bisa kita bicara didalam saja? Ada yang mau aku bicarain sama kakak, sama tante dan om juga, ini tentang Nara." kata Glen dingin.
Zeline mengangguk lalu mempersilahkan kedua orang itu untuk masuk kerumahnya.
~oOo~
"Jadi maksud kamu, Sia ini adalah Nara?" tanya Zeline.
Kedua orangtua Zeline pun menangis.
Glen mengangguk. "Iya, berdasarkan aku sama Argan selidiki selama ini, Sia adalah Nara."
Zeline menatap Sia terharu. Lalu gadis itu memeluk Sia. "Kakak kangen sama kamu Nara! Kenapa kamu ninggalin kakak hm?" kata Zeline ditengah-tengah isakannya.
Sia pun masih dalam kondisi shock berat. Apakah kalian ingat dengan wanita yang menangis sambil memeluk Sia di rumah sakit waktu itu? Ya! Dia benar adalah ibu kandung Sia.
Sia membalas pelukan Zeline. "M—maaf, walaupun begini, aku masih gak bisa nginget apapun, maaf..." lirih Sia pilu.
Kemudian wanita paruh baya mendekati Sia dan memeluknya erat. "Jangan pernah tinggalin mama lagi ya, Nara?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Athanasia [END]
Fiksi RemajaIni tentang Athanasia Rakeyra. Gadis cantik yang mengalami Amnesia permanent sejak kecil. Dia bahkan tidak ingat dengan jati dirinya sendiri. Dia tidak tahu apa-apa tentang masa kecilnya. Yang dia ingat hanya satu. Dia terbangun disebuah rumah sakit...