1.

200 42 21
                                    

"Aku tau aku berbeda dari kalian.
Setidaknya, hargain aku yang berusaha
Hidup didunia kalian!"
-Athanasia

• • •

11 tahun kemudian.

"Sia? Kamu sudah bangun? Cepat mandi dan sarapan!"

Seperti biasa. Indah membangunkan Athanasia setiap pagi. Anak itu selalu saja bangun terlambat. Mau tidak mau, Indah harus membangunkannya, karena, kalau tidak dibangunkan, Athanasia tidak akan bangun-bangun.

"Iya Bun! Sia udah mandi kok..." teriak Sia dari atas.

Masih ingat dengan Indah? Wanita yang sempat mengaku sebagai ibu dari Athanasia dirumah sakit 11 tahun yang lalu. Tetapi, tidak semudah itu Athanasia percaya. Dia masih menyelidiki ini semua. Dia tau dia Amnesia permanent, tapi itu semua tidak membuat Athanasia diam saja seperti orang bodoh.

Sia tidak seperti itu, dia menyayangi Indah seperti ibu kandungnya sendiri. Walau dia tau Indah bukan ibu kandungnya.

Sia turun kebawah dengan seragam putih-biru lengkap. Hari ini tepat hari pertamanya menginjakkan kaki di SMA.

"Widih! Ada makanan kesukaan Sia nih!" kata Sia sambil melihat kearah meja makan. Ada ikan lele lengkap dengan sambal terasi dan timun kesukaannya.

Indah melihat kearah Sia. "Iya dong, Bunda tau selera kamu, jadi Bunda masakin ini aja, special karena hari ini kamu masuk SMA."

Sia melambatkan kunyahannya. Dia takut, yang ada dipikirannya semalam benar-benar terjadi. Dia tidak ingin kejadian di masa SMP nya terulang lagi dimasa SMA nya.

'Gimana kalau aku jadi korban bullyng lagi? jangan, jangan sampai deh...' gumam Sia dalam hati.

Indah yang melihat Sia melamun sambil memelankan kunyahannya jadi curiga. Apa yang terjadi dengan anak ini?

"Kamu kenapa? Tumben makannya pelan banget, biasanya aja kalau ada paket food special yang Bunda buat kamu langsung nyerocos makan kayak blender," kata Indah terkekeh kecil.

Sia yang mendengar itupun langsung tersenyum, "Gak pa-pa Bun, Sia cuma lagi mikirin aja gimana SMA Sia nanti, hehe..."

"Oh gitu, Leta sekolah di SMA kayak kamu 'kan?" tanya Indah. Leta adalah sahabat Sia saat SD dan SMP.

Sia menunduk. Menatap menu santapannya tidak minat.

'Percuma satu sekolah, kalau sifatnya udah berubah banget sama aku.'

Sia kembali menatap Indah. "Iya Bun."

"Oh, syukurlah kalau begitu. Bunda seneng dengernya, jadi kamu ada teman dong nanti." kata Indah sambil tersenyum kearah Sia dan dibalas oleh Sia. "Kapan-kapan ajak Leta kesini ya, udah lama dia gak main kesini."

Sia mengangguk. "Iya Bun, kapan-kapan Sia ajak Leta kesini."

"Yaudah, kamu abisin sarapannya, nanti keburu telat loh, malu-maluin banget kalau hari pertama masuk sekolah malah datang terlambat, kan gak lucu!"

• • •

SELAMAT DATANG
SISWA-SISWI BARU DI SMA JAYAPUTRA

Athanasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang