25.

51 4 2
                                    

Kebahagianmu, adalah kebahagianku

***

Flashback on

Leta sedang tertawa bahagia bersama kedua temannya, mengingat bahwa Nara sekarang tengah sekarat.

Lalu, tiba-tiba Argan datang dan langsung mencengkram kerah baju Leta.

Aurum dan Intan pun tak kalah terkejutnya.

"Apa maksud lo, hah!?" bentak Argan tepat didepan muka Leta.

Leta gelagapan sendiri. "G--gue, gue gak tau maksud lo apa!" kata Leta.

Sungguh, saat ini Leta dibuat gugup olehnya. Kalian sudah tahu bukan, kalau Leta sudah menjadi budak cinta Argan. Ya, Leta mengira, bahwa Nara lah yang dicintai oleh Argan, maka dari itu, Leta tidak rela. Akhirnya, dia mencelakai Nara, padahal, orang yang dicelakainya sama sekali tidak bersalah.

"Gak usah pura-pura gak tau lo! Gue minta, lo tanggung jawab buat Nara." kata Argan mendatarkan wajahnya, tetapi, dari kata-katanya sudah terdengar bahwa Argan sangat serius dengan ucapannya.

"Gue gak ngerti apa yang lo maksud!" kata Leta sambil meringis kecil kala Argan mencengkram tangannya kuat.

Argan terkekeh. "Gara-gara lo, Nara koma dirumah sakit! Semua gara-gara lo, gue gak mau tahu, lo harus donorin ginjal lo buat dia!" kata Argan tegas.

Leta, Aurum dan juga Intan terdiam ditempat. Leta menatap kedua temannya, Aurum dan Intan meringis kecil.

"Maaf, Let. Kayaknya ini bukan urusan kami lagi.." kata Aurum kemudian menarik tangan Intan untuk segera pergi dari sana.

"H-hey!" teriak Leta memanggil kedua temannya agar tidak pergi.

"Lo tau? Nara mengalami masa-masa terpuruk yang dalam. Lo tau? Dia hilang ingatan sejak kecil, terpisah dari kedua orangtuanya, jadi korban bullying semasa sekolahnya, belum lagi, ternyata tante Indah punya niat jahat kepadanya. Dia dijodohkan, pernah hampir dilecehkan, belum lagi yang lo lakuin ke dia. Dia gagal ginjal, dia berusaha nahan sakit itu sendirian. Dan lo, lo malah ketawa seneng-senengan sama temen lo." kata Argan lalu berlalu meninggalkan Leta yang mematung mendengarkan itu.

Leta juga manusia. Dia masih mempunyai hati, dia masih memiliki rasa kasihan, apalagi Nara adalah teman masa kecilnya.

"Maaf, gue gak tahu kalau penderitaan lo seberat itu . . ."

Dan akhirnya, Leta pun memutuskan mendonorkan ginjalnya untuk Nara.

***

"Bisa kalian hubungi keluarga dari pasien Aleta Angelaine?" tanya salah satu dokter yang mengurus Leta.

Perawat yang ditanyai itupun menggelengkan kepalanya. "Saya gak tau, dok. Maaf..." kata perawat itu dengan sopan.

Dokter itu pun menghela nafas. "Coba kamu panggilkan Argan dan Glen, siapa tahu gadis ini ada hubungannya dengan mereka berdua.

Athanasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang