23.

46 7 6
                                    

Kalau gue mati, apakah kalian peduli?

-nara

× × ×

"Gue yakin lo kuat, lo harus bangun! gue maksa!" kata Argan sambil menggoncang-goncangkan bahu Nara.

Glen mengambil satu tangan Argan yang dari tadi terus saja mengguncang-guncangkan bahu Nara.

"Dia bisa tambah lemah kalau lo kayak gituin! Udahlah, serahin aja semuanya ke dokter!" kata Glen dengan raut datar.

Brak!

Pintu ruangan itu terbuka dengan paksa. Menampilkan Zeline dan Felicia yang sudah dibanjiri air mata.

Felicia dengan cepat berlari kearah Nara dan langsung memeluknya kuat. "Nara! Aku yakin kamu pasti kuat! Kamu kuat! Kamu harus yakin itu! Demi aku, kamu harus sadar! Aku gak mau tau pokoknya, hiks.." kata Felicia ditengah isak tangisnya.

Zeline mendorong Felicia agar menjauh dari Nara. Kemudian Zeline dengan sigap memeluk Felicia.

"Cia.. Jangan kayak gini ya.. Kita harus berdoa, supaya Nara baik-baik aja.." kata Zeline.

Felicia mengangguk, lalu tersenyum dan membalas pelukan Zeline.

"Ini baru Felicia Makesya nya kakak! Hehe.." kata Zeline sambil menarik hidung Felicia gemas.

Sementara itu, Felicia membulatkan matanya. Apakah Zeline sudah gila dengan menyebutkan nama aslinya dengan suara besar dihadapan Glen dan Argan?

"K..kak.." lirih Felicia sendu.

"Felicia Makesya!?" tanya Argan sambil mendekat kearah Felicia dan Zeline.

"Siapa Felicia Makesya yang kakak maksud!?" tanya Argan dengan tegas.

Zeline gelagapan. Bodoh! Rutuknya.

Argan menatap Felicia dengan raut sendu.

"Lo—"

Ucapan Argan terpotong kala ada suara yang membuatnya memotong ucapannya.

"K--kak.." lirih orang itu.

Zeline dengan sigap berlari dan membantu Nara.

"Nara kenapa, hm? Mau apa? Nanti kakak ambilin.." kata Zeline sambil mengelus rambut adik semata wayangnya itu.

"Kak, bisa ajak Cia keluar? Aku mau ngomong sesuatu sama Argan dan Glen.." pintanya.

Zeline menurut, dia pun mengajak Felicia keluar dari ruangan itu.

"Mau ngomong apa?" tanya Glen.

Nara menghela nafas gusar. Berat rasanya kala dia harus membeberkan rahasia ini.

"Kalian udah tau kalau selama ini cuma hidup dengan satu ginjal?" tanya Nara.

"Satu ginjal!? Kenapa bisa!? Lo apain ginjal lo yang satunya, hah!?" tanya Glen sambil mengeraskan suaranya

Athanasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang