2.

127 41 27
                                    

"Tatapan pertama, membuatku jatuh
Hati kepadamu."
-Athanasia.

• • •

Sia sedang duduk dipinggir lapangan. Menatap seorang lelaki yang sibuk mengdribbel bola basket.

"Athanasia!" teriak seorang dari arah belakang.

Sia mendongak menatap lelaki itu.

"Nama lo Sia 'kan?"

Sia mengangguk. "Kamu siapa?"

Lelaki itu tidak menjawab. Dia malah duduk disamping Sia. "Bener kata temen-temen gue, lo anaknya polos."

"Nama ibu aku Indah, bukan polos..." kata Sia polos.

Lelaki itu tertawa terbahak-bahak. "Lo polos banget sih, maksud gue, lo itu polos banget, bukan anaknya polos! Bwahaha!"

Sia menunduk menatap kakinya. Malu sendiri dia.

"Kenalin, gue Argantara Aidan Mahendra, panggil aja Argan." lelaki itu menjulurkan tangannya kearah Sia.

Sia menatap uluran tangan itu. Kemudian menjulurkan tangannya juga. "Athanasia."

"Oke. Gue panggil Atha, Nasi, atau Sia?" tanya Argan.

Ternyata, pikiran Sia salah bahwa Argan sangat angkuh. Ternyata sebaliknya, Argan sangat humble.

"Terserah kamu aja, tapi jangan Nasi, hehe..." Sia terkekeh, dan kekehan itu pun menular ke Argan.

"Oke, lo Atha." Argan tersenyum. "Btw, lo lagi ngapain disini?" tanya Argan lagi.

"Eng-enggak ada..." Sia menunduk, lagi. Dia tidak ingin ada yang tahu bahwa ternyata dirinya sedang memperhatikan kapten basket.

Argan melihat kearah pandang Sia. "Ngeliatin Glen ya?"

Tunggu sebentar. Glen? Berarti nama cowok itu Glen? Ah! Sia baru tahu. Sia langsung berlari menjauh dari Argan. Argan melihat kearah Sia yang menjauh. Sangat aneh, fikir Argan.

• • •

"Aaaaa! Glen ganteng banget sih!"

"Cool-cool gimana gitu."

"Yang jadi pacarnya beruntung banget pasti!"

Sia melihat kearah berisik tersebut. What! Ternyata seorang Glen Adian Mahendra adalah most wanted Jayaputra. Berarti, saingan Sia banyak dong? Yaiyalah, banyak. Masa yang cool plus ganteng di sia-siain.

Bola basket menggelinding kearah Sia. adia juga mendekat kearah Sia. Sumpah, saat ini jantung Sia berdegup kencang. Gempa pun kalah olehnya.

"K-kenapa?" tanya Sia saat Glen mendekat kepada tubuhnya.

Glen diam saja. Dia melirik kebawah.

"K-kenapa sih?" tanya Sia sekali lagi.

"Bola." ucap Glen.

Athanasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang