Part 17

4.2K 242 10
                                    

Alice duduk dengan gelisah di sebuah sofa mewah yang berada di sebuah ruangan yang ia kira adalah sebuah ruang karaoke. Di sebelah kirinya duduk seorang pria paru baya dengan penampilan perlente dari ujung kepala hingga kaki dan di sebelah kanannya ada Sung Bin yang tampak sangat menikmati minumannya.

Selain mereka bertiga masih ada empat gadis muda lainnya yang duduk memenuhi sofa berbentuk setengah lingkaran dengan meja kaca besar di tengahnya ini. Busana yang dikenakan para gadis lainnya juga tak jauh berbeda dengan yang ia kenakan, ketat, minim dan mencolok.

Acara apa ini sebenarnya, dewi batin Alice mulai cemas. Mengapa ia merasa berada di tempat yang salah.

"Kenapa kau tidak minum nona?" suara pria disebelahnya membuat Alice sedikit tersentak.

Ia tidak berani memandang pria yang tadi Sung Bin sapa dengan sebutan Presdir Cha ini karena sejak pertama kali memasuki ruangan ini dan melepaskan mantelnya tanpa sengaja ia bertemu pandang dengan Presdir Cha. Pandangan pria paruh baya itu membuat Alice bergidik. Entah apa arti dari pandangan intens yang ditujukan padanya itu namun Alice merasa ada sesuatu yang tak baik di dalamnya.

"Minumlah sedikit Alice." suara SungBin berhasil sedikit mengendurkan jari Alice yang sedang menggengam smartphone nya. Ia tidak membawa tas malam ini jadi ia memilih memegangnya daripada meninggalkannya di mantel.

"Ya." jawab Alice sedikit gugup.

"Jika kau tidak suka, kau boleh memesan minuman yang lain." ujar Presdir Cha sambil meletakan satu tangannya di tangan Alice.

Dengan reflek Alice menghindar dari genggaman Presdir Cha. Ia memilih mengambil salah satu gelas yang berisi cairan keemasan dengan buih di atasnya. Demi sedikit sopan santun dan menghindari tangan Presdir Cha, Alice memutuskan untuk minum seteguk saja.

Tapi belum sempat gelas itu menyentuh bibirnya. Alice merasa getaran di tangannya yang lain. Ia melihat ke layar smartphone nya.

Aktor Sinting

~~~

Di sebuah lobby hotel.

"Tak perlu dipandangi terus."

Seorang gadis muda berkata kepada pria muda di hadapannya yang sedari tadi memandangi smartphone nya di atas meja.

"Kau sudah berjanji untuk menemaniku, jadi kau sama sekali tak boleh menyentuh benda tersebut."

Sambung sang gadis sementara sang pria hanya bisa tersenyum kecut mendengarnya.

Gadis itu bernama Cho Ah Ra dan pria yang duduk di hadapannya adalah adik satu satunya Cho Kyuhyun.

Sang adik yang kini sudah menjadi bintang besar dengan jadwal yang sangat padat kebetulan mendapatkan libur hari ini dan ketika melihat adiknya seharian hanya bermain game saja maka ia meminta sang adik untuk menemaninya. Ia berpikir daripada naik taksi lebih baik diantar oleh adik kesayangannya ini.

Dan sinilah mereka sekarang, menunggu teman Ah Ra yang lainnya datang. Ia tahu kalau adiknya ini sudah tidak tahan untuk bermain game di ponselnya, tapi ia tak akan mengijinkannya. Kyuhyun baru boleh bebas setelah para temannya datang, karena setelah itu Kyuhyun baru bisa pulang. Sementara Ah Ra akan menghabiskan malamnya di pesta "melepas masa lajang" salah satu temannya yang akan menikah minggu ini.

"Ah Ra ~ya..."

Sebuah suara memanggilnya, ia segera menoleh dan mendapati dua orang temannya sedang berjalan ke arahnya.

"Jun Kyung , Yura.." dan para gadis itupun saling berpelukan.

"Senang bisa bertemu kalian lagi." sambung Ah Ra.

Just call me Oppa !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang