2 tahun kemudian....
Singapore
Siang hari nan terik di musim panas, di sebuah restoran khas korea yang sedang ramai pengunjung yang menikmati hidangan makan siang mereka masing masing tidak menyadari sebuah ketegangan sedang terjadi di salah satu sudut restoran, tepatnya di meja kasir, meja sang pemilik restoran tersebut.
Seorang pria muda berwajah tampan nan rupawan dengan setelan modis mendadak merasakan tegang yang berlebihan. Keringat terus saja keluar di dahinya, bukan akibat udara musim panas karena restoran ini full Ac, namun karena tatapan menusuk dari seorang Ahjumma yang sedang berdiri di hadapannya saat ini.
"Jadi.. tadi kau bilang, siapa namamu?"
Ahjuma itu kembali bertanya untuk ketiga kalinya untuk memastikan, membuat sang pria muda menelan ludahnya dengan susah payah sebelum menjawab.
"Lee Myung Soo.. Lee Myung Soo imnida.."
Entah mengapa Myung Soo merasakan keganjilan dari sikap ahjumma ini.
"Lalu apa hubunganmu dengan Lee Min Ho?"
"Ya? Siapa? Lee Min Ho?"
Myung Soo sedikit terkejut dengan pertanyaan tersebut, ia memang sempat menduga kalau ahjuma ini pasti mengenal sang aktor namun jika dilihat dari ekspresinya tampaknya wanita paruh baya ini tak memiliki kesan positif terhadap sepupunya itu.
"Ohh..Lee Min Ho sang bintang hallyu itu? Tentu saja aku mengenalnya, siapa yang tak mengenal aktor top seperti dia.. Hehehe"
Myung Soo sedikit bergurau untuk mencairkan suasana namun tawanya itu terlihat lebih garing dari kacang kulit jika dibandingkan dengan ekspresi datar sang ahjumma.
"Lalu apa hubunganmu dengannya?"
"Hubungan..? kami mana mungkin memiliki hubungan. Dia seorang aktor besar, sementara saya hanyalah seorang mahasiswa biasa..bukankah saya sudah mengatakan di awal tadi, kalau saya adalah teman kuliah putri anda sewaktu di Seoul."
Berbohong demi kebaikan tidak akan berdosa kan, ucapan batin MyungSoo menyakinkan dirinya sendiri.
"Saya hanya kebetulan sedang berlibur kesini, jadi menyempatkan diri untuk bertemu dengan putri anda , Nyonya Yoon"
Myung Soo kembali tersenyum dengan menampilkan deretan gigi putih bersihnya, berharap Ahjuma ini bisa segera luluh dengan pesonanya dan segera mempertemukan dirinya dengan Alice.
Sementara Nyonya Yoon masih menatapnya dengan padangan lekat bak seorang insvetigator. Hal itu bukan ia lakukan tanpa sebab. Dahulu ia bukanlah seorang ibu yang terlalu protektif terhadap putri tunggalnya, ia membebaskan putrinya tersebut berteman dengan siapapun bahkan memberikan ijin untuknya belajar di Korea. Namun kejadian dua tahun lalu benar benar telah merubah segalanya. Putrinya, Alice yang selalu ceria dan bersemangat tiba tiba pulang dengan tangisan yang menyayat hati, dan sejak kepulangannya itu ia bahkan jarang sekali keluar dari rumah. Ia menjadi sangat pendiam, hari harinya hanya di habiskan di rumah yang juga merangkap sebagai restoran miliknya. Alice hanya akan keluar dari kamar tidurnya untuk makan dan sedikit berbicara dengan ibu dan ayahnya lalu kembali menutup diri di kamarnya. Putrinya bagaikan zombie yang takut dengan dunia luar. Tidak. Bahkan mungkin lebih parah dari zombie karena zombie hanya takut pada cahaya.
Pernah satu ketika ia memaksakan putrinya untuk keluar rumah, untuk sekedar membuatnya kembali bersosialisasi dan melihat dunia luar. Saat itu Alice menolak, namun dengan alasan untuk membelikan satu bahan pokok untuk stok makanan di restoran, akhirnya putrinya itu menuruti keinginannya. Ia merasa sedikit lega karena berhasil membujuk putrinya tersebut keluar, namun perasaan leganya hanya berlangsung sesaat karena tergantikan perasaan cemas yang menyerang hatinya kala putrinya tersebut tak kunjung pulang walau sudah lebih dari waktu yang sewajarnya di butuhkan untuk membeli bahan tersebut. Dan ketika hujan mulai turun, maka ia memutuskan untuk mencari putrinya tersebut, bukan karena takut sang putri kehujanan karena putrinya itu sudah membawa payung tadi, tapi karena ia mencemaskan keberadaan sang putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just call me Oppa !
Storie d'amore"Aku benar benar tidak bisa memutuskan apakah hari ini kau beruntung atau sial Alice, karena dalam satu hari ini kau bisa bertemu dengan dua bintang besar, namun kedua bintang itu sepertinya membawa nasib yang kurang baik untukmu." ujar Mimi sambil...