"Kyuhyun ssi tidak mampir?"
Yura bertanya pada Alice yang baru masuk dan sedang mengganti sepatunya dengan sendal rumah.
"Tidak, dia harus segera berkumpul dengan para hyung nya karena jadwal mereka sangat padat hari ini."
"Oh..kure.. lalu... " Yura menatap Alice menunggu penjelasan detail tentang semalam.
"Tidak ada apa apa eonni.." Alice mulai sedikit gelisah di bawah tatapan Yura, ia tahu maksud dari tatapan itu karena mereka sudah terbiasa berkomukasi non verbal.
"Aku hanya menginap di dorm nya karena kunciku tertinggal di suatu tempat."
"Kalau itu aku juga sudah tahu.."
Alice mengedipkan matanya beberapa kali sebelum melanjutkan.
"Hubungan kami murni hanya fans dan idolanya, tidak lebih.. Dan semalam tidak terjadi apapun. Aku bersumpah." Alice membentuk huruf V dengan dua jarinya.
"Baiklah kalau kau tidak mau cerita, aku pergi dulu." Yura akhirnya menyerah untuk menginterogasi dan memutuskan memberikan waktu pada sang adik. Ia tersenyum dan melambaikan tangannya sebelum berbalik menuju pintu.
"Annyeong eonnie.. hati hati di jalan." Alice ikut tersenyum lega.
~~~~
"Kemana kau membawanya semalaman?" Minho menatap lurus Kyuhyun.
"Itu bukan urusanmu kurasa."
Rahang Minho mengeras mendengar jawaban tersebut, jadi si bocah boyband ini mulai menabuh genderang perang dengannya.
"Aku tak mengijinkanmu berada di dekatnya lagi mulai saat ini, Tuan Cho. Karena..."
"Kenapa? Apa aku berbahaya bagi Alice?" Kyuhyun memotong perkataan Minho yang belum selesai.
"Percayalah Tuan Lee, aku bukanlah pria yang berbahaya baginya. Karena setidaknya aku tidak akan pernah meninggalkannya sendirian di tengah jalan tol pada malam hari."
Kedua bola mata Minho seolah terbakar oleh api mendengar semua perkataan Kyuhyun. Ia langsung menarik kedua kerah mantel yang di pakai bocah boyband itu. Berani sekali bocah ini menyinggung dirinya. Padangannya bertemu dengan padangan mata Kyuhyun yang tak kalah tajamnya.
"Apa yang sedang kalian lakukan?!!!" Pekik Yura yang baru keluar dari rumahnya dan mendapati dua orang pria muda yang sepertinya siap berkelahi.
Minho segera melepaskan tarikan tangannya pada kerah Kyuhyun. Sementara Kyuhyun merapikan kembali pakaiannya. Keduanya tampak salah tingkah di bawah tatapan Yura.
"Jika memang ingin bertengkar setidaknya kalian mencari tempat yang lebih tertutup, bukan di depan pagar rumah seperti ini. Apa kalian memang sengaja ingin memberi berita pada wartawan?!!" Omel Yura, ia memang tak tahu ada masalah apa di antara dua pria ini, tapi setidaknya ia ingin mengingatkan kalau mereka adalah seorang bintang besar, bukan orang biasa seperti dirinya.
"Maaf.."
"Maaf.."
Dan keduanya kompak menundukan kepala mereka.
"Kyuhyun ssi bukankah kau masih ada pekerjaan yang sedang menunggumu ?" Yura melirik Kyuhyun dan memberikan isyarat agar pria itu segera pergi.
"Ne, kalau begitu aku pamit dulu nuna." Kyuhyun sedikit membungkukan badannya kepada Yura. Dan ketika matanya kembali bertemu dengan mata Minho, ia mengacuhkannya lalu segera naik kedalam mobilnya dan berlalu dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just call me Oppa !
Romance"Aku benar benar tidak bisa memutuskan apakah hari ini kau beruntung atau sial Alice, karena dalam satu hari ini kau bisa bertemu dengan dua bintang besar, namun kedua bintang itu sepertinya membawa nasib yang kurang baik untukmu." ujar Mimi sambil...