Minho sudah mendengar kabar tentang video tersebut sejak ia berada di Shanghai jadi ia sama sekali tidak kaget sewaktu Tuan Ahn, pemilik agency tempat ia bernaung Starhaust Ent. , langsung mengadakan meeting dadakan ketika ia baru menginjakkan kaki di bandara Incheon yang sudah ramai dengan para wartawan pagi ini.
"Aku akan mengurus masalah pribadiku sendiri, kalian hanya perlu mencari orang yang telah merekam dan menyebarkan video tersebut." Ujarnya kepada Tuan Ahn dan Manager Park.
Ia tahu kalau video itu menjadi skandal terbesar saat ini, namun ia hanya ingin masalah hati, perasaan, dan hubungannya dengan Alice tetap menjadi urusan pribadinya, tanpa campur tangan siapapun.
"Untuk saat ini, cara terbaik adalah diam.. biarkan saja media membuat spekulasi sesuka mereka. Namun sebelum kita mendapatkan orang yang mengupload video tersebut, kita tidak boleh mengeluarkan statmen apapun." Manager Park membuka suara.
"Apa hubunganmu dengan gadis itu?" Tuan Ahn bertanya pada Minho.
"Maafkan aku. Tapi kurasa itu urusan pribadiku. Aku akan melakukan seperti yang di ucapkan Manager tadi. Aku akan diam kepada semua orang yang bertanya kepadaku."
Tuan Ahn menggeluarkan seringainya setelah mendengar jawaban Minho.
"Ok, persetan dengan hubunganmu dan gadis itu, aku tak mau tahu." Tuan Ahn memberikan tatapan tajam sebelum melanjutkan.
"Tapi satu hal yang ingin kuingatkan padamu. Kau adalah Lee Min Ho, aktor papan atas korea, tanggungjawabmu bukan hanya kepada Tuhan dan dirimu sendiri, tapi juga untuk nama baik agensi mu serta semua produk yang telah mengontrakmu. Jadi jangan pernah membuat masalah apapun yang dapat mencemarkan citramu."
"Aku mengerti." ujar Minho sebelum sedikit menunduk memberi salam lalu meninggalkan ruangan tersebut.
"Tampaknya bocah itu sedang puber.. hehehe.." Manager Park berusaha mencairkan suasana dengan senyumannya. Ia berharap atasannya ini mau memaafkan kelakuan Minho, atau melupakan saja masalah video ini kalau mungkin.
"Kau tahu gadis itu bukan. Segera bawa dia ke hadapanku." Desis Tuan Ahn.
Dan usaha Manager Park sepertinya gagal total.
~~~~
Setelah meninggalkan meeting tersebut Minho bertemu dengan Na Young di koridor dan seperti biasa gadis itu langsung menempel padanya.
"Oppa, aku tahu kau ingin melindungi gadis itu bukan? Aku akan membantumu."
"Tak perlu.." ujar Minho sambil terus berjalan.
"Kau pasti tahu bagaimana reaksi media jika mereka mengetahui tentang gadis itu. Mereka akan terus mengikutinya 24 jam sehari 7 hari seminggu demi sebuah berita. Dan karena ia bukan dari kalangan artis, setidaknya ia bisa mengalami syok dengan semua itu. Kau tidak mau semua itu terjadi kan?" Na Young melihat kerutan yang semakin mendalam di dahi Minho sebelum ia melanjutkan.
"Karena itu, biarkan aku berada di sisimu beberapa hari ini, kita akan membuat kesan seolah gadis itu adalah aku, agar mereka tidak mencari tahu lebih dalam lagi. Setidaknya itu bisa melindunginya."
"Nona Jang benar. Itu merupakan ide yang bagus. Kalian berdua tidak perlu membuat pernyataan apapun. Cukup tampil berdua di hadapan publik. Dan sebaliknya kau harus berpura pura tak mengenal Alice sama sekali terutama di tempat umum dan menjaga sikapmu mulai sekarang. Kau harus melakukan itu semua jika memang ingin melindunginya." ujar Manager Park yang tiba tiba sudah berdiri di antara Minho dan Na Young.
Minho menarik nafas dalam dalam sebelum menghembuskannya dengan sedikit kasar. Ia tahu kalau perkataan Manager Park dan Na Young ada benarnya juga. Jadi sepertinya untuk kali ini saja ia akan mengikuti saran Na Young, ia akan berada di dekat gadis itu walaupun ia sama sekali tak menyukainya. Ya, untuk kali ini saja, batin Minho menyakinkan dirinya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just call me Oppa !
Romance"Aku benar benar tidak bisa memutuskan apakah hari ini kau beruntung atau sial Alice, karena dalam satu hari ini kau bisa bertemu dengan dua bintang besar, namun kedua bintang itu sepertinya membawa nasib yang kurang baik untukmu." ujar Mimi sambil...