Part 3

7.1K 334 2
                                    

"Oppaaaa!!" teriak Mimi sambil melambaikan tangannya. Alice dan Yura langsung melirik ke arah pintu masuk. Di sana berdiri seorang pria tampan dengan setelan kasual di sampingnya ada seorang pria lagi yang memakai setelan serba hitam dan juga masker yg menutupi hampir semua wajahnya. Pria tampan itu So ji sub,salah satu aktor senior di korea,walaupun usianya masuk kepala empat tapi aura ketampanannya tidak hilang ,sementara pria yg memakai masker itu adalah asistennya. Entah karena ia mempunyai penyakit menular atau karena privasi/wajahnya tidak ingin di liat orang sang asisten selalu memakai masker, padahal sang aktor saja tidak memakainya.

Mereka sering mampir ke cafe Yura karena dulu Mimi pernah bekerja selama 2 bulan sebagai salah satu asisten Jisub oppa. Sekarang walaupun Mimi sudah resign, Ji sub oppa masih sering kesini. Bukan sekedar untuk beli coffee tapi juga untuk melihat Yura.

"Kau datang.." sambut Yura dengan senyuman.

"Annyeong... dua Americano please" pesan Jisub oppa dengan senyum di bibirnya juga.

"Ok oppa" Mimi menjawab dengan semangat lalu segera pergi membuatkan pesanannya.

"Hai Alice apa kabarmu?" tanya Ji sub sambil melirik sekilas ke arah Alice lalu kembali memandang ke Yura. Semua orang yang mempunyai mata pasti bisa melihat betapa Jisub oppa tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari Yura eonni walau hanya sebentar saja. Dan ia memberi pandangan yang sangat lembut. Alice dan Mimi juga sudah paham akan hal ini, mereka berdua sering mengoda Yura agar cepat jadian dengan Jisub oppa,tapi Yura selalu mengelak dan menjawab dengan senyuman, berkata mereka berdua tidak ada hubungan apa apa. Padahal mereka berdua kelihatan saling menyukai dan sama sama masih single, jadi hanya membutuhkan sedikit waktu dan sedikit campur tangan Tuhan lagi agar mereka bisa jadian.

"Kurang baik oppa.." jawab Alice tidak bersemangat. Alice memanggilnya oppa karena mengikuti Mimi dulu yang artinya kakak lebih tua,saat itu Alice belum paham kalau ternyata kata oppa juga bisa berarti panggilan sayang.

"Waee?.." tanya jisub oppa penasaran dan kali ini dia memandang Alice.

"Dia baru saja kehilangan beasiswanya untuk semester depan, dan itu semua gara gara aku.." Yura yang menjawab masih dengan nada bersalah.

"Aku kan sudah bilang tadi kalau itu semua bukan salahmu eonnie...tapi salah pria aneh itu." kata Alice masih dengan perasaan kesal.

"Heyy...dia bukan pria aneh,,tapi seorang aktor terkenal juga, sama seperti Jisub oppa" tiba tiba Mimi sudah datang sambil membawa pesanan coffee dan langsung membela salah satu idolanya lagi. Seharusnya dia bekerja sebagai lawyer pria aneh itu saja pikir Alice.

"Duguyo?" tanya Jisub oppa tambah penasaran.

"Lee min ho ssi.. kau kenal dia juga kan oppa?" jawab Mimi masih dengan semangatnya. Dan kali ini Alice rasanya mau melepaskan "baterei" di badan Mimi supaya ia tidak terlalu bersemangat jika membicarakan Lee minho.

"Ooh.. aku kenal dengan nya tapi tidak terlalu dekat,karena belum pernah satu kerjaan dengannya..tapi bagaimana ceritanya sampai Alice bisa kehilangan beasiswa gara gara Lee minho?" tanya Jisub oppa.

Dan Mimi pun dengan suka rela kembali menceritakan kejadian tadi siang ke Jisub oppa. Setelah selesai mengobrol Jisub oppa pamit karena masih ada urusan.

Hampir jam sembilan, para karyawan di cafe Yura sudah bersiap akan tutup. Tapi Yura masih memiliki satu pesanan kue yang belum di antar karena kue itu sengaja di pesan untuk pesta kejutan ulang tahun salah satu staff di Stasiun Tv SBS jam dua belas malam nanti, jadi Yura bermaksud mengirimkannya setelah tutup toko.

"Kau mau mengirim kemana kue ultah itu eonnie?" tanya Alice ketika melihat Yura membawa kotak kue di tangannya.

"Ke SBS, untuk pesta kejutan salah satu staffnya."

Just call me Oppa !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang