Part 5

6.1K 310 11
                                    

Pagi menyapa ibukota Korea Selatan, Seoul. Setiap orang mulai sibuk dengan aktivitasnya. Sementara Alice masih tertidur di atas kasurnya. Mimpinya sangat indah,ia bisa bertemu idolanya Cho kyuhyun,bisa memeluknya bahkan bisa mendapatkan nomor telp pribadinya. Tapi tunggu sebentar, itu semua bukan mimpi kan. Alice langsung terbangun,duduk di ranjangnya lalu mengambil hp dan membuka touchscreen nya ,melihat di kontaknya nama Cho kyuhyun. Jelas sekali semalam bukan mimpi. Senyum bahagia langsung merekah, Alice merasa ia seolah ingin terbang ke angkasa karena senangnya.

"Hey, nona muda..hari menjelang siang,lebih baik kau simpan senyum menang lotre mu dan segera bersiap mencari kerja" sapa Yura berdiri di pintu kamar Alice sambil tersenyum geli melihat kelakuan orang yang sudah setahun belakangan ini tinggal bersamanya. Alice baginya sudah seperti adik kandung, karena Yura adalah anak tunggal, dan selama ini ia hanya tinggal sendiri semenjak kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan  lalu lintas. Kehadiran Alice mampu memberi warna di kehidupan Yura yang tadinya terasa sepi.

"Eonnie.. apa Mimi sudah datang?"  tanya Alice sedikit malu, karena ketahuan sedang tersenyum sendiri sambil memikirkan idolanya.

"Dia sudah datang satu jam lalu, dan berusaha membangukanmu,tapi seperti biasa, tidak ada satu orangpun yang bisa membangunkanmu kalau sudah tidur. Jadi dia sudah pergi duluan dan memintamu menyusulnya." Yura sudah hapal dengan sifat dan kebiasaan Alice, bila ia sudah tertidur maka bom atom pun tidak bisa membangunkannya. Ok,mungkin terlalu berlebihan.

"Ohh...baiklah, aku akan segera menyusulnya. Eonnie, kau belum membuka cafe mu?" tanya Alice sambil bangun dari tempat tidurnya dan segera bersiap untuk mandi. Semalam Mimi berjanji akan membantunya mencari pekerjaan di Sbs selama liburan musim panas ini,tapi ia malah bangun kesiangan.

"Ini aku sudah mau jalan. Kalau kau sudah selesai jangan lupa kunci pintu rumah,ok" ucap Yura sambil kembali menutup pintu kamar Alice.

Sudah jam sepuluh tepat ketika Alice sampai di depan gedung Sbs, gedung tinggi dengan banyak jendela kaca  yang merupakan salah satu stasiun tv terbesar di korea selatan. Keadaannya tampak ramai  karena hari kerja, belum lagi di tambah dengan deretan fans yang kadang suka mengikuti idolanya sampai ke stasiun tv ini. Alice langsung berjalan menghampiri meja security yang sudah sangat ia kenal.

"Paman Kim, annyeong" Alice menyapa pria paruh baya yang sudah hampir sepuluh tahun kerja di sini, dan Alice mengenalnya karena Paman Kim juga sering beli kopi di cafe Yura.

"Kau datang kesini,ada apa nona?" tanya pria tua itu bingung namun tetap memberikan senyum ramahnya.

"Hari ini aku mencoba mencari kerja di sini paman, karena satu bulan kedepan aku sudah liburan musim panas."

"Oh...benarkah? Semoga saja kau bisa bekerja disini ya, ini.." ucap paman Kim sambil memberikan id card tamu kepada Alice.

"Ne.. terima kasih paman."

Ketika Alice sedang memakai idcard, tiba tiba suasana langsung berubah menjadi ramai.

"Oppa!!!! Oppa!!!! Oppa!!!!" Para fans yang tadinya hanya berdiri atau duduk dengan tenangnya di pelataran depan gedung ini langsung beteriak sambil memanggil idolanya ketika melihat sebuah mobil van hitam berhenti di depan gedung ini. Mereka langsung berebut menghampiri mobil tersebut, sementara Paman Kim berserta tiga orang rekannya juga segera menghampiri mobil itu dan berusaha memberikan pengamanan. Alice hanya bisa terpana melihat kejadian itu, karena baginya ini pertama kali melihat idola yang sedang di kepung fansnya. Saat idola itu keluar dari mobilnya, teriakan fans tambah membahana lagi. Sementara sang idola hanya tersenyum sambil memberikan lambaian tangannya kepada sekitar dua puluhan orang fansnya itu. Dia seorang pria tinggi dengan hidung mancungnya, rambut coklatnya yang tertata rapi dan senyumnya yang sangat mempesona sayangnya dia memakai kacamata hitam hingga Alice tidak bisa melihat matanya. Tapi tetap saja pria ini terlihat tampan dengan aura keartisannya yang terasa sampai radius tiga puluh meter lebih. Pria itu langsung di bawa masuk ke dalam gedung berserta para pengawal dan asistennya, meninggalkan sejumlah fans di luar tadi.  Alice segera sadar dari lamunannya dan segera masuk ke dalam gedung juga. Bisa bisanya ia lupa tujuan datang ke gedung ini hanya karena terpesona melihat aktor idola yang tampan tadi. Bodoh kau Alice, kau harus membiasakan dirimu melihat para idola jika memang ingin bekerja disini,batin Alice mengejek.

Just call me Oppa !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang