Minho tersenyum sopan kepada pria setengah baya di depannya. Dia adalah salah satu produser film di korea, Jang Seung Won. Banyak artis dan aktor yang melejit karirnya setelah bermain dalam film layar lebar yang diproduksi olehnya. Sepertinya pria tua ini memiliki insting dalam menginvestasikan uangnya hanya dalam film film yang akan menjadi box office saja. Minho sudah sering mendapat tawaran dari pria ini, tapi sampai saat ini ia belum pernah terlibat dengan film yang ia produksi dengan berbagai alasan, entah itu karena naskah film yang kurang pas menurut pemikirannya atau juga karena jadwal perkerjaannya yang sudah padat. Namun alasan yang sebenarnya adalah karena Minho ingin menghidar dari putri semata wayang pria ini, Jang Na Young, yang jelas jelas ingin di jodohkan dengan dirinya.
Mereka bertemu pertama kali delapan tahun yang lalu di sebuah production house. Saat itu Minho sudah dapat melihat rasa suka Na Young pada dirinya, namun Minho tidak membalas perasaan gadis itu karena ia tidak tertarik sama sekali. Walaupun Na Young adalah gadis muda yang cantik dengan latar belakang keluarga yang luar biasa namun Minho hanya menganggapnya seorang putri sang produser yang manja. Dulu hampir setiap hari gadis itu mengikuti kegiatan Minho walau dengan berbagai alasan yang di buat seolah olah pertemuan mereka hanya lah kebetulan, tapi Minho tahu kalau itu semua hanya rekayasa karena mana mungkin ada kebetulan setiap hari. Minho yang mulai tidak nyaman karena selalu di ikuti, lalu memberitahukan bahwa dirinya tidak tertarik dengan Na Young dengan cara sehalus mungkin karena tidak ingin menyakiti perasaannya. Setelah pengakuan Minho empat tahun lalu itu, Na Young pindah keluar negeri. Entah karena patah hati atau memang karena ingin belajar di luar negeri, Minho tidak peduli, yang terpenting ia terbebas dari Na Young.
Tapi kini, setelah empat tahun berlalu, gadis ini ternyata telah kembali dan sekarang berdiri di sebelah ayahnya. Terlihat cantik dan berkelas seperti biasanya dan memberikan senyuman terindah kepada Minho. Dan perasaan Minho masih tetap sama, ia tidak tertarik dengan gadis di depannya ini.
"Lama tak berjumpa oppa." Na Young memeluk Minho sebentar lalu melepaskanya.
"Na Young ssi, kau sudah kembali." Minho memberikan senyum sopannya lagi.
"Ya, aku langsung datang ke pesta ini dari bandara tadi setelah tahu oppa juga hadir disini." ujar Na Young masih dengan senyum cerahnya.
Oh, itu bukan pertanda baik bagi Minho.
Apakah waktu empat tahun tidak cukup bagi gadis ini untuk melupakan dirinya.
"Oh, begitu.." jawab Minho singkat dan mengalihkan pandangannya ke sudut kirinya, ke meja kue tempat ia meninggalkan Alice tadi. Dan sekarang ia bisa melihat kalau Alice masih disana sedang memakan beberapa cake dengan gaya anak kecil yang brutal. Apakah selalu seperti itu jika ia makan, Minho tersenyum sambil menggeleng dalam hati.
"Oppa.. oppa.. " panggil Na Young.
"Ya.." Minho mengembalikan pandangannya ke arah Na Young dan ayahnya serta Manager Park. Karena sibuk dengan pikirannya ia tidak bisa fokus dengan tiga orang di dekatnya ini.
"Kau belum menjawabku." ujar Na young sedikit merajuk.
"Apa?" ujar Minho polos dan di hadiahi tatapan menyipit dari Managernya dan Produser Jang.
"Kau sedang sibuk apa sekarang ini oppa?" tanya Na young lagi.
"Aku hanya akan mengambil beberapa iklan dan melakukan persiapan untuk layar lebarku." jawab Minho.
"Layar lebar? Aku baru mendengarnya. Apa judulnya?" tanya Produser Jang.
"Kami belum tahu apa judul pastinya. Minho juga baru mendapatkan naskah awal. Jadi semua masih dalam tahap persiapan." Manager Park menjawab mendahului Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just call me Oppa !
Romance"Aku benar benar tidak bisa memutuskan apakah hari ini kau beruntung atau sial Alice, karena dalam satu hari ini kau bisa bertemu dengan dua bintang besar, namun kedua bintang itu sepertinya membawa nasib yang kurang baik untukmu." ujar Mimi sambil...