"Tunggu sebentar ahjussi.."
Tangan Alice menahan pintu pagar itu agar tidak tertutup.
"Ada apa lagi?" jawab Minho mulai kesal
"Kau belum membayar kue nya"
"Mwoo?!" Pria itu memutar bola matanya, keliatan mulai bertambah emosinya. Dan sedetik kemudian dia menyerahkan kacamata hitamnya kepada Alice.
"Aku bayar dengan ini saja,ini limited edition,harusnya lebih dari cukup!"
"Iegehbohe..?! aku butuh uang tunai bukan kacamatamu Ajushi-" lum selesai Alice berbicara tapi sudah di potong oleh pria itu.
"Berhenti memanggilku Ahjussi!! Dan cepat pergi dari sini!!" Dan pintu itu pun langsung tertutup rapat.
Sekarang mau gimana lagi, Alice memandang tidak percaya pada kacamata di tangannya,lalu mulai menggedor pagar rumah itu lagi,tapi percuma pria itu pasti telah masuk dan tidak mungkin ada kesempatan bagi Alice mengingat sinar mata pria itu tadi yg seakan ada api di dalamnya.
Setelah melihat jam tangannya Alice langsung pergi dr rumah itu,karena ia benar benar sudah terlambat pergi ke kampusnya. Semua gara gara pria aneh tadi dan tentu saja MENYEBALKAN juga.
Sampai di kampusnya Alice berlari menuju kelasnya, ia sudah terlambat 45 menit,oh God..andai saja dia punya pacar seperti alien Do min joon yang dapat menghentikan waktu. Ia membuka pintu kelasnya,tapi terkunci, di depannya ada tulisan besar "SEDANG UJIAN" tanpa membacanya Alice juga sudah tahu, tapi dia hanya berharap bisa masuk walau sudah sangat terlambat,tapi itu tidak mungkin.
Ujian ini sangat penting bagi Alice karena termasuk salah satu syarat agar dapat beasiswa,tapi sekarang harapan itu sepertinya sudah sirna. Ia menunggu dosennya keluar dan meminta dispensasi untuk ikut ujian ulang,tapi tidak di berikan sama sekali. Yang artinya tahun ini dia harus membayar uang kuliahnya sendiri tanpa beasiswa.
Alice berjalan lemas kembali ke cafe Yura,seolah dia kehilangan separuh roh nya. Dia masuk dan langsung duduk di bagian bar dekat dengan meja kasir dimana Yura disana sedang berbicara dengan Mimi sahabat keduanya. Melihat Alice datang, dua orang itu langsung tahu kalau dia ada masalah.
"Kau kenapa aggashi?" tanya Mimi dengan riangnya.. ya, Mimi selalu riang dan bersemangat setiap saat, entah darimana energi seperti itu dia dapat, saat ini Alice ingin membelinya kalau ada yang jual. Ia membuka tasnya dan mengambil kacamata hitam milik pria tadi lalu di letakan di meja depan Yura dan Mimi.
"Apa ini?" tanya Yura
"Pria aneh itu memberikanku ini sebagai pembayaran untuk cake mu." pria aneh dengan wajah seperti dewa2 yunani tapi sifat kelakuan seperti anak SD pikir Alice.
"Duguyo??" tanya Mimi semangat sambil memegang dan memperhatikan kacamata itu,seolah takjub dan matanya tampak berbinar. "Ini limited edition jarang ada yang punya kecuali artis atau pengusaha"
Alice mendengus mendengar ocehan Mimi, artis..yup tadi pria itu bersikap seolah olah dia artis, tapi Alice berpikir kalau dia hanya sedang bermimpi, mimpi di siang bolong.
"Namanya Lee min ho,tadi dia memperkenalkan diri lalu bertanya apakah ingin foto bareng dengannya,kurasa ada yang salah dengan otaknya atau-.." belum selasai ia bicara tapi langsung di potong oleh teriakan Mimi.
"Daebakkk!!!!" ucapnya dengan mata berbinar dan seolah ada penari balet di dalam matanya. Cafe Yura memang terletak di dekat stasiun tv, dan sering banyak artis atau staff manajemen yang datang kesini. Mimi sendiri juga bekerja di stasiun tv tersebut sebagai asisten para artis yang akan syuting disana. Jadi setiap hari Mimi pasti bertemu banyak artis, tapi entah kenapa rasa kagumnya terhadap artis2 tersebut tidak pernah luntur,walaupun melihat tiap hari tapi ia tidak bosan. Seperti bekerja di Heaven katanya.
"Kau bicara apa Mi? Dia bukan artis,tapi hanya pria yang bermimpi jadi artis..."jawab Alice kesal.
"Kau salah dear, Lee mi ho,dia benar2 artis,dan yang memesan kue tadi adalah kakaknya" ujar Yura menengahi pembicaraan Alice dan Mimi
"Dan kakaknya sudah membayar kuenya via transfer barusan" lanjut Yura.
Alice seolah di siram dengan air dingin setelah mendengar ucapan Yura. Jadi pria itu benar2 seorang artis,dan tadi Alice menertawakannya dan justru menganggap pria itu aneh, padahal dia yang aneh. Semua temannya saja tahu kalau Lee minho adalah artis dan hanya dia sendiri orang di korea ini yang tidak tahu. Oh..God..
"Walau begitu,,,tetap saja dia penyebab aku kelihangan beasiswaku hari ini..Dia membiarkanku menunggu lebih dari 30 menit di dpan rumahnya hingga aku terlambat ke kampus!!" jawab Alice kesal.
"Lee minho oppa itu artis yang sangat sibuk,harusnya kau bisa memakluminya kalau kau harus menunggu dia" jawab Mimi membela idolanya, salah satu idola tepatnya,karena dia mengidolakan semua artis kurasa. Alice langsung memberikan tatapan memperingatkan kepadanya, dan ia langsung membuang muka.
"Aku yang seharusnya minta maaf padamu..seharusnya aku tidak menyuruhmu mengantar kue tadi" ucap Yura penuh penyesalan.
"Tuhh kan ,,sudah kubilang ini bukan salah min ho oppa.." ucap Mimi bersemangat. Dan kali ini Alice memberikan tatapan membunuh kepadanya,dan ia langsung terdiam.
Entah kenapa kedua sahabatku ini lebih membela pria itu daripada aku pikir Alice sambil menghembuskan nafas kesal.
Tak lama kemudian pintu cafe tebuka.. Mimi langsung melirik ke arah pintu,lalu segera berteriak sambil melambaikan tangannya.
"Oppaaaa!!!"
~~~~~
Segitu dulu update nya,coz batrei tablet author uda mau habis...besok2 kalau ada kesempatan pasti lanjut lagi...
Kira kira siapa yang datang ke cafe Yura???
Di tunggu vomment nya ya... kamsahamnida..
Annyeong ~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Just call me Oppa !
Romantik"Aku benar benar tidak bisa memutuskan apakah hari ini kau beruntung atau sial Alice, karena dalam satu hari ini kau bisa bertemu dengan dua bintang besar, namun kedua bintang itu sepertinya membawa nasib yang kurang baik untukmu." ujar Mimi sambil...