"Sebagai apa ? Asisten atau kekasih?"
Na Young menatap lurus wajah gadis di depannya. Ia tak akan pernah melupakan wajah gadis ini. Gadis yang tadi Minho perkenalkan bernama Alice, adalah gadis yang sama yang ia lihat di pesta semalam. Gadis yang mampu membuat pujaan hatinya ,Lee Min Ho, terus menatap pada dirinya selama pesta dan tak menghiraukan kehadiran Na Young. Ia benci melihat itu semua. Bagi Na Young, Minho adalah miliknya. Walaupun empat tahun lalu pria itu pernah menolaknya dan memberikan luka yang dalam di hatinya, tapi nyatanya ia tetap tak bisa membuang rasa cintanya kepada Minho.
Setelah pesta semalam, Na Young langsung menyuruh orang untuk menyelidiki seluruh latar belakang Alice. Ia tak mungkin menyerahkan Minho kepada gadis manapun, apalagi hanya kepada seorang mahasiswi yang bekerja paruh waktu pada Minho untuk membayar uang kuliah. Alice hanyalah gadis biasa, sedangkan dirinya jelas jelas jauh lebih cantik, kaya dan memiliki status sosial yang lebih tinggi. Ia tak akan mau kalah hanya dengan gadis biasa ini. Tak akan.
Minho tampak berpikir untuk menjawab pertanyaan darinya. Pria itu mungkin baru menyukai gadis ini, dan belum mengungkapkan perasaannya. Dan jika dilihat dari cara gadis ini menatap Minho untuk menunggu sebuah jawaban sekarang, Na Young yakin kalau benih cinta di antara mereka mungkin baru tumbuh. Dan pastinya Na Young tak akan membiarkan benih itu tumbuh sama sekali.
Suara dering ponsel memecah kesunyian di antara mereka bertiga. Na Young menatap ponselnya.
JAE JIN OPPA.
Ia memang sedang menunggu panggilan ini. Jadi tampaknya kali ini, ia akan membiarkan Minho dan Alice dulu.
"Angkat saja ponselmu, kami juga sudah harus pergi sekarang." ujar Minho.
"Ya, baiklah. Lain kali kita baru bicara lagi." jawab Na Young sambil mengecup sebelah pipi Minho.
"Sampai jumpa oppa." sambungnya lalu melangkah pergi. Minho dan Alice pun langsung menuju lift. Sementara Na Young menggeser touchscreennya.
"Ya, JaeJin oppa, apakah kau sudah berhasil?"
"Ya, cepatlah kau datang kemari. Kau pasti akan terkejut jika melihatnya."
"Baiklah, aku segera kesana."
~~~~
FLASHBACK
Pagi tadi di Bandara.Na Young berjalan didampingi dua orang asistennya, keadaan Bandara tampak ramai, mereka semua tampak berjalan tergesa memburu waktu. Saat itu tanpa sengaja Na Young melihat sebuah ponsel terjatuh dari saku seorang pria tak jauh di depannya. Na Young mengambil ponsel itu dan berusaha memanggil sang pemilik, namun pria itu berjalan sangat cepat dan Na Young kehilangan jejak. Ia menekan sebuah tombol di samping kiri ponsel tersebut dan walaupun ponsel tersebut di kunci dengan sandi, namun dari fotowallpaper nya Na Young mengenali sang pemilik ponsel.
"Lee Myung Soo.."
Tadinya ia berniat untuk mengembalikan ponsel tersebut, tapi rasa penasaran dalam dirinya mencegahnya. Ia ingin tahu isi ponsel tersebut, mungkin saja ada data mengenai Minho yang tak ia ketahui selama empat tahun belakangan ini. Akhirnya ia memberikan ponsel itu kepada kenalannya yaitu JaeJin oppa, yang memang terkenal karena bakatnya di bidang IT, untuk membuka sandi ponsel tersebut.
~~~~
Dan di sinilah Na Young berdiri sekarang, dengan bibir bawah yang mungkin hampir menyentuh lantai karena melihat sebuah video di dalam ponsel tersebut.
"Na Young, kau tak apa apa?" JaeJin cemas melihat gadis yang sedang mengenggam ponsel dengan tangan gemetar di depannya. Gadis ini pasti sedang syok, pikirnya. Setelah melihat video pria yang ia cintai sejak delapan tahun lalu sedang mencium seorang gadis dan itu bukan adegan dalam sebuah film.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just call me Oppa !
Romance"Aku benar benar tidak bisa memutuskan apakah hari ini kau beruntung atau sial Alice, karena dalam satu hari ini kau bisa bertemu dengan dua bintang besar, namun kedua bintang itu sepertinya membawa nasib yang kurang baik untukmu." ujar Mimi sambil...