BAB 26 - Rapat Besar

3.9K 559 126
                                    

Masyaallah Bab 25 dapat 100 vote!!

Terima kasih buat yang berkenan unlock di Karyakarsa bab 24 kemarin.

Sekarang, 88 Vote [Total 442], Selasa up. Kalau enggak Rabu, ya.

Ingetin kalau belum up, ya! Makasii

⚠️ Abaikan italik karena ini up dari HP. Ilang semua italik-nya T_T Males benerin. Hix

Aku terperanjat mendengar perkataan Mas Bram yang terang-terangan ingin mengundang masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terperanjat mendengar perkataan Mas Bram yang terang-terangan ingin mengundang masalah. Mengundang Mas Adnan!

Mas Bram menunduk, mengambil sendok dan mengangkat tangan meminta pelayan menggantikan sendok untukku.

"Ah, maaf bikin kaget." Mas Bram tampak merasa bersalah. "Tapi kamu nggak usah cemas. Semua sudah kuatur. Setelah hari itu, Insyaallah Adnan tidak akan berani mengusikmu. Semua akan berakhir bahagia bagi kita."

Aku menggigit bibir bawahku cemas. Namun, Mas Bram terlihat sangat yakin dengan rencananya. Masalahnya, dia belum tahu betapa mengerikannya Mas Adnan jika keinginannya tak tercapai.

Bukankah jika semakin didesak, orang bisa akan semakin nekat?

"Maaf, aku tidak bisa menjelaskan caranya. Aku tidak ingin kamu tertekan. Fokus sama dengan kesehatan dan pekerjaan kantormu saja sebagai pengalihan. Bagaimana?"

Namun, aku tak ingin membantah. Aku sudah terlalu merepotkan. Maka, aku pun hanya bisa setuju ketika dia mulai mengatur semuanya.

 Maka, aku pun hanya bisa setuju ketika dia mulai mengatur semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegiatan di kantor berjalan dengan cukup lancar. Aku akhirnya memberitahu soal gosip permainan tender di antara para pekerja.

Hari itu, Mas Bram memanggil Bu Irina, semua manager dan supervisor. Kami dikumpulkan dalam ruangan rapat bersama. Wajah-wajah cemas para peserta bisa kurasakan. Siapa yang akan disalahkan? Siapa yang akan dipecat?

Mas Bram memulai rapatnya dengan membaca basmalah. Pandangannya menyapu ruangan dan menatap satu persatu peserta rapat seolah mengamati gerak-gerik mereka. Siapa yang gugup, siapa yang tenang, dan siapa yang tampak tidak suka.

END Putra yang Tak Kupunya x Ketabahan Seorang JandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang