Bab 38 - Terlambat

2.4K 227 26
                                    

SHIREI LAGI HAPPY!!
UPDATEEEE!!!

DAPAT 123 Vote dalam 24 jam, UPDATE LAGI Rabu.

Kalau enggak, ya sampai jumpa Kamis/Jumat!

Langkah wanita berparas sangat cantik dan berpakaian seksi itu terlihat sangat percaya diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah wanita berparas sangat cantik dan berpakaian seksi itu terlihat sangat percaya diri. Dihampirinya salah satu mobil berharga cukup mahal berwarna hitam. Tanpa ragu, perempuan itu membuka pintu bagian belakang dan meletakkan Daffa ke atas car seat dan menautkan sabuknya. Daffa terlihat tenang dan masih terlelap. Penculik itu juga mengambil selimut Daffa hingga aroma Raya mungkin masih terasa di sana dan membuatnya nyaman. Setidaknya untuk sementara.

"Bayinya sudah kudapatkan."

"Uangnya juga sudah beres," balas seseorang di balik kursi kemudi.

Wanita itu memeriksa gawainya sejenak. "Bagus. Ayo jalan. Mumpung mereka belum sadar."

Maka mobil itu pun meluncur keluar dari mal dengan aman sebelum kedua pasangan suami-istri di lantai atas menyadari Daffa menghilang dan berhasil membuat keamanan untuk memblokir semua akses pintu keluar.

Maka mobil itu pun meluncur keluar dari mal dengan aman sebelum kedua pasangan suami-istri di lantai atas menyadari Daffa menghilang dan berhasil membuat keamanan untuk memblokir semua akses pintu keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daffa di mana?!" Suara Bram menyentak Raya. Wanita itu langsung menoleh ke stroller dan dikejutkan dengan kondisinya yang kosong dan justru ditumpuki barang-barang bayi. 

Tidak mungkin bayi yang belum lancar berguling itu bisa jatuh sendiri dan merangkak pergi! 

Bram sadar, meski mirip, tapi ini bukan stroller mereka! Bram tidak melihat tas kecil di keranjang di sisi. Penculik itu hanya memindahkan isi stroller tanpa mengusik lainnya. Termasuk selimut, bantal, juga alas tidur Daffa.

Tak menunggu lebih lama, Bram berteriak memanggil petugas keamanan.

"Anak saya diculik!" Bram bergerak sambil mendorong strollernya diikuti Raya yang berjalan tergesa di belakangnya.

Kedua Petugas itu membeliak melihat banyaknya barang bersegel yang ada di dalam stroller.

"Maaf, tapi Bapak membawa barang-barang toko kami di dalam stroller dan itu dilarang." Petugas menunjuk poster aturan yang ada di dinding. 

END Putra yang Tak Kupunya x Ketabahan Seorang JandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang