Happy reading!
(ᗒᗣᗕ)՞
Siang ini, Sinbi akan pergi ke tempat peristirahatan kedua orang tuanya, sudah lama juga Sinbi tidak datang, terlebih lagi, semalam Sinbi bermimpi bertemu kedua orang tuanya.
Sebelum datang ke tempat peristirahatan terakhir atau sering kita sebut sebagai makam, Sinbi menyempatkan untuk membeli bunga terlebih dahulu.
"Permisi." Sinbi menghampiri pelayan toko.
"Ada yang bisa saya bantu nona?."
"Saya ingin memesan bunga krisan."
"Baik, mohon ditunggu sebentar nona."
Simbol bunga Krisan.
Jika di Jepang dan Cina, bunga krisan di gambarkan sebagai simbol keceriaan dan kebahagiaan, berbeda dengan negara di Eropa seperti Belgia dan Austria, krisan justru menandakan kematian dan digunakan pada saat pemakaman.
"Nona, ini bunga pesanan anda." pelayan itu memberikan buket kepada Sinbi.
"Ini uangnya." Sinbi memberikan beberapa lembar uang.
"Terima kasih nona, sampai jumpa lagi."
"Iya." Sinbi tersenyum, lalu segera pergi dari toko bunga.
Karena jarak dari toko bunga ke pemakaman itu dekat, akhirnya Sinbi memutuskan untuk jalan kaki.
Di sepanjang perjalan, Sinbi banyak bertemu dengan masyarakat sekitar, Sinbi sangat suka jika sedang berjalan-jalan seperti ini, Sinbi bisa melihat interaksi masyarakat.
Pandangan Sinbi tertuju kepada sepasang suami istri, prianya sedang menggendong bayi, dan wanitanya sedang sibuk menyuapi bayi mereka, ada perasaan hangat yang menjalar di hati Sinbi.
"Mereka terlihat sangat bahagia." Setelah terdiam cukup lama, Sinbi kembali melanjutkan langkahnya.
Sinbi hampir tiba di pemakaman, namun sebelum itu, Sinbi menatap sebuah mobil hitam yang tidak asing di penglihatannya.
"Apa ini mobil dia, tidak Sinbi, mobil seperti ini kan lumayan banyak, jadi bukan hanya dia yang punya."
Sinbi segera pergi menuju ruangan tempat kedua orangtuanya.
Begitu Sinbi ingin masuk ke dalam, suara yang tidak asing terdengar oleh pendengaran Sinbi.
"Maafkan saya."
"Saya berjanji akan menebus kesalahan saya kepada anda tuan dan nyonya Hwang."
"Tolong restui saya untuk memiliki anak anda sepenuhnya."
"Saya akan berusaha untuk selalu membuatnya bahagia, jika saya gagal, maka nyawa saya taruhannya."
Karena terlalu penasaran, akhirnya Sinbi masuk untuk melihat siapa orang itu.
"Kamu ngapain disini?." tanya Sinbi begitu melihat orang yang sedang berdiri di hadapan foto kedua orangtuanya.
"Bie." itu adalah Jungkook.
"Aku tanya sekali lagi, kamu ngapain disini?."
"Aku hanya ingin menemui orang tuamu."
"Apa kamu gak punya malu?." sindir Sinbi.
"Saat pertama kali aku datang kesini, aku sangat malu, bahkan aku sangat gugup."
"Sudah berapa kali kamu kesini?."
"Tiga kali."
"Apa, untuk apa kamu repot-repot datang menemui orang tuaku?."
"Aku ingin meminta restu."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MOST HANDSOME KILLER (𝐬𝐢𝐧𝐤𝐨𝐨𝐤)
RomanceBelum selesai dengan kasus orang tuanya, tiba-tiba Sinbi harus berurusan dengan para pembunuh yang terkenal dengan sebutan seven of the most handsome killer. Bagaiman kelanjutan nasib Sinbi kedepannya? Genre: Aksi, Pembunuhan, Mafia, Roman, Humor, F...