Finally

770 101 99
                                        

"It's amazing how one day someone walks into your life, and you cannot remember how you ever lived without them." - Unknown.


***








Taeyong pernah berada di posisi ini sebelumnya, duduk berdua berhadap-hadapan dengan papinya di ruang kerja. Dulu alasannya termasuk buruk, karena Taeyong baru saja dijemput dari polres, kena razia tawuran. Dinasihati sepanjang malam.

Sekarang, alasannya ... baik.

Taeyong menautkan kedua tangannya pada pangkuan. Matanya menatap papinya, telinganya mendengarkan tiap kalimat Yunho baik-baik.

" ... pernikahan itu ada bukan hanya karena kamu merasa partnermu sempurna untukmu, Taeyong. Tapi juga karena kamu merasa mampu menerima kekurangan dan perbedaan dari pasanganmu, menemukan satu titik yang mampu membuat kamu yakin kalau bersamanya, kamu bisa selamanya hidup ... "

" ... banyak pasangan muda yang berpisah dengan alasan klise karena visi misi yang tidak sejalan, karena kekurangan ini itu. Mereka tidak menyadari kalau dari awal, pernikahan memang seperti itu. Esensi menerima, lalu menjalaninya bersama. Belajar mencari jalan keluar dengan dua kepala ... "

" ... jangankan pasangan muda, banyak pasangan yang sudah puluhan tahun bersama pun mengalami kesulitan yang serupa. Dalam rumah tangga, tidak bisa lagi kita mementingkan ego pribadi. Bila memang semuanya didasari oleh perasaan cinta dan kasih, maka kebahagiaan bersama akan jadi lebih penting dibandingkan ego. Bila niatmu menikah sudah benar, kamu akan sampai di titik di mana kebahagiaan pribadimu tidak lagi berarti dibanding kebahagiaan keluargamu"

Taeyong mengangguk-angguk takzim,

"Jadi, Taeyong. Papi akan selalu mendukung keputusanmu, dengan syarat, pertama, papi tahu bahwa pilihanmu sudah baik. Yang kedua, papi tahu kalau kamu sudah meluruskan niatmu untuk menikah. Yang ketiga, kamu mau berjanji untuk tidak menyakiti pasanganmu nanti baik fisik maupun hatinya. Yang keempat, kamu mau berjanji kalau apapun bentuk kesulitan yang kamu hadapi nanti, cobalah untuk menyelesaikannya dengan kepala dingin dan pastikan untuk memutuskan segala sesuatunya berdua. Berjanjilah untuk mempertahankan apa yang kamu mulai, ayah tidak mau mendengar ada kata perceraian hadir di keluarga kita ..."

" ... untuk yang pertama tentu papi sudah tahu jawabannya. Sekarang papi hanya menunggu jawabanmu untuk tiga sisanya ..."

" ... kamu sanggup, Taeyong?"

Taeyong melipat bibirnya, ia menarik dan menghembuskan nafasnya pelan sebelum menjawab.

"Mungkin papi juga faham kalau kata Janji itu sangat berat. Dan Taeyong juga nggak mau sembarangan ngumbar janji. Tapi ..."

Yunho menilik wajah anaknya baik-baik,

" ... tapi, sejak Ten hadir di hidup Taeyong, Taeyong yang tadinya selalu berfikir go with the flow jadi punya banyak rencana-rencana yang runut, yang presisi. Yang Taeyong fikir hanya akan bisa Taeyong raih kalau hidup bersama Ten dalam ikatan pernikahan ..."

" ... rasanya aneh, pi. Taeyong nggak bisa jelasin lebih baik ... Taeyong cuma merasa setiap ada Ten-bahkan jika itu cuma ngedenger namanya, Taeyong ngerasa yakin buat hadapin apapun nanti bentuk kehidupan Taeyong kedepannya. Beberapa kali memang Taeyong dan Ten berselisih, tapi tidak pernah rasanya mengurangi perasaan yakin Taeyong tentang Ten. Jadi ..."

" ... jadi, tentu. Untuk masalah ini, Taeyong berani buat bilang janji. Taeyong sudah meluruskan niat Taeyong menikahi Ten, bukan sekedar karena ada perasaan cinta dan kasih tapi juga karena Taeyong yakin bersama Ten, Taeyong mampu hidup lebih baik lagi dan nggak akan lelah buat belajar soal kehidupan setiap harinya. Taeyong janji tidak akan menyakiti pasangan Taeyong-dalam hal ini Ten, baik hati maupun fisiknya. Taeyong juga akan berusaha agar keluarga kita tidak pernah mengenal kata perceraian"

[end] CRAYON (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang