Camp (Bandung Day 3)

941 137 116
                                    

in honour of Ten's black eyeliner di MV 100 yang emo banget ala anak band 90/00-an, se-vibes sama Billie Joe dengan gaya busana Simple Plan, here I attached the legendary Boulevard of Broken Dreams. Enjoy g(a)ys!

p.s selamat mamink ges!


***






















Ten baru terbangun saat matahari sudah setengah jalan menuju puncak, kira-kira pukul 9 pagi. Taeyong sendiri sudah bangun dari jam 7 pagi karena cuaca dingin membuatnya harus... ya, itu, duh gimana ya jelasinnya biar sopan dibaca tuh intinya dia pagi-pagi harus olahraga pagi dulu sendiri di kamar mandi karena nggak mungkin Taeyong take THE advantage dari pacarnya yang pulas tertidur.

Taeyong tersenyum kecil melihat Ten yang menggeliat diatas kasur dan menggusak wajahnya, macam kucing.

"Morning" sapa Ten sambil sedikit menguap.

"Morning too" jawab Taeyong menghampiri Ten sambil memegang cangkir berisi kopi di tangan kiri dan susu hangat di tangan kanan. Perlahan, ia taruh kedua minuman itu diatas nakas, lalu ikut bergabung dengan Ten di atas kasur.

"Kamu udah mandi?" Tanya Ten membiarkan Taeyong memeluknya erat. Tangannya mengelus kepala Taeyong yang betah menyender di perutnya.

"Belum. Dingin. Mandi bareng yuk? aw" Taeyong mengelus pinggangnya yang terkena cubitan mesra Ten.

"Kan bisa pake air anget" jawab Ten melepaskan pelukan Taeyong. Tidurnya semalam nyenyak sekali. Mungkin kelelahan, ditambah pelukan Taeyong yang ehm, sebenarnya bikin hangat jadi nyaman gitu.

Taeyong mencebikkan bibirnya lucu, tapi justru disentil oleh Ten yang sekarang menyesap susunya perlahan.

"Itu nanti kopinya keburu dingin" Ten menarik tangan Taeyong agar bangkit dari kasurnya.

"Kiss dulu..." Taeyong menunjuk bibirnya yang sudah dimanyun-manyunkan najis. Ten tertawa kecil, menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku belum sikat gigi belum cuci muka"

"Aahh nggak apa-apa" Taeyong menarik tangan Ten, membuat Ten kembali terjatuh ke atas kasur, untung saja gelas susunya sudah ditaruh.

"Cium apa mandi bareng?" Tanya Taeyong menarik alisnya. Semalam karena kecapean, Taeyong lupa buat minta cium. Kan jadinya kesempatan emas terlewatkan begitu saja. Ten gantian mencebikkan bibir dan menggembungkan pipi, tapi tak urung juga ia beri satu kecupan.

"Aah itu bukan ciuuum yang, cium tuh gini" belum sempat Taeyong kembali mencium Ten, kekasihnya itu sudah mendorong Taeyong kuat ke atas kasur.

Adegan selanjutnya sila imajinasikan saja sendiri, boleh jalan tuhan, boleh jalan setan.


***










Setelah mampir sebentar di Ciumbuleuit (demi tuhan Ten capek waktu disuruh baca nama itu, nggak bisa-bisa! akhirnya dia CiumTaeyong ajalah yang lebih gampang) untuk menemui Yuta dan barudak geng nya, mereka lalu menghabiskan waktu di Dusun Bambu Lembang, kemudian pergi ke daerah Ciwidey sorenya.

Ten tampak senang sekali memetik buah-buah strawberry di kebunnya langsung. Taeyong bahkan berkali-kali memotret Ten menggunakan kameranya. Ah iya, udah pernah diceritain kan kalau Instagram Taeyong itu isinya foto Alam sama quotes doang? Soalnya doi jago motret landscape dan kurang bagus kalau motoin orang, katanya sih kurang nge-feel. Tapi karena objeknya Ten jadi mau kurang feel gimana coba? bucin aja sampe tumpah-tumpah, jadi nggak heran kalau hasil fotonya bagus-bagus sekarang.

[end] CRAYON (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang