GGS (Ganteng Ganteng Servant)

1K 132 155
                                    

Balikan.

Satu kata penuh makna.

Ada yang bilang balikan itu seperti membaca ulang buku cerita yang sudah kita hafal endingnya seperti apa,

ada yang bilang balikan itu seperti jilat air ludah sendiri,

ada yang bilang balikan itu seperti memungut kembali barang yang sudah kita buang,

bahkan ada yang bilang kalau balikan itu seperti ras lemah kaum-kaum buka bumbu Indomie pake gunting (Taeyong, 2020)

Tapi kemudian, bertemu Ten membuat perspektif Taeyong soal balikan sama mantan berubah.

Taeyong nggak apa-apa deh ngulang-ngulang baca cerita yang sama, karena Ten itu seperti novel-novelnya mbak Dee Lestari yang semakin sering dibaca justru semakin membuka kemungkinan cerita yang berbeda,

Taeyong juga rela jilat ludah sendiri, apalagi kalau dicampur sama punya Ten, bonus bibirnya juga,

barang bekas? Heck, Ten bukan barang. Tapi sekalipun Ten diibaratkan jadi barang bekas, Taeyong maju paling depan buat jadi penadah. Kalau perlu tuker pake emas murni 24 karat Taeyong jabanin,

pake gunting pas buka bumbu indomie itu ras lemah? wow. Orang macam apa yang berfikir seperti itu? *insert gif Taeyong geleng-geleng kepala pake wajah tanpa dosa.

Intinya, balikan nggak se-hina itu sih, Taeyong akui. Apalagi kalau putusnya karena salah faham doang. Sensasi balikan setelah badai kesalah-fahaman itu rasanya seolah berhasil memecahkan teka teki siapa model lukisan Monalisa-nya Da Vinci.

Sensasi itu pula yang Taeyong rasakan setiap kali dia memandang Ten setelah statusnya sah jadi pacar lagi. Tatapannya betah bercokol pada figure lelaki mungil yang selalu ia ekori kemana-mana itu. Senyuman Taeyong seolah-olah berbicara pada dunia yang kejam ini "hei world, fuck you, I got my own world in my arm" setiap dia menggandeng tangan mungil milik Ten.

Perbandingan tangan Ten dan Taeyong itu seperti ini (Ten yang pakai cincin tipis di jari manis)

Perbandingan tangan Ten dan Taeyong itu seperti ini (Ten yang pakai cincin tipis di jari manis)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Guess who gave Ten that ring?

It's Taeyong.

Taeyong udah lamar Ten?

Iya dan Tidak.

Jadi begini ceritanya ...

Hari terakhir di Cianjur, sorenya rombongan Taeyong cs pulang ke Jakarta. Nggak yang sore banget, jam 2 siang lah. Tapi matahari sudah kepalang mager bersembunyi dibalik awan seperti lagu Peterpan.

Siang yang teduh dengan lalu lintas lancar tanpa ada macet sama sekali padahal sedang weekend (karena mereka pulang lewat jalan DPR--maksudnya jalan tikus) membuat hati Taeyong berbunga-bunga, seakan-akan dunia juga turut bahagia atas kembalinya Ten pada pelukannya. Hanya saja Taeyong tidak berhenti-berhenti melirik kaki Ten yang dibalut perban.

[end] CRAYON (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang