Namanya Kak Taeyong

906 123 36
                                    

(tolong baca judulnya seperti ini; judul lagu + judul chapter)

***










Malam minggu itu menjelang jam 12 masih terdengar riuh suara orang mengobrol di kediaman Johnny. Tentu saja disana ada Jaehyun, Johnny, Taeyong dan Yu... ta mana yuta?

Oh, dia masih on the way, abis bantuin salah satu warga yang lagi hajatan, jadi kang bantu ambil-ambilin piring bekas tamu undangan. Itung-itung nambah uang saku sekaligus membantu rekan sesama anak rantau dari Nangor bernama Kang Edan, eh kang Edawn di hari bahagianya.










🎵Malam ini... ku sendiri
tak ada yang... menemani
seperti... malam-malam
yang sudah... sudah

Taeyong sibuk menggenjreng gitar sambil bernyanyi di ruang tengah, duduk bersila di atas karpet Aladdin menyandarkan diri di dinding samping jendela sambil ngudud, memperhatikan gerimis yang mulai turun. Sedangkan Jaehyun dan Johnny asyik push rank di atas kasur kamar yang pintunya dibuka lebar-lebar. Posisinya saling tumpah tindih agak ambigu. Tapi nggak apa-apa, mereka berdua memang suka begitu.

"Selamat malam, para kolega" sapa Yuta yang baru balik tapi langsung ke rumah Johnny, baju batik seragamannya belum diganti, masih bau opor ayam sama rokok ketengan. Rambutnya sedikit basah, mungkin karena terkena gerimis di jalan.

"Bawa makan nggak lu?" itu suara Jaehyun yang menyapa. Jangan salah, Jaehyun walaupun anak sultan yang katanya duitnya nggak bakal abis 8 turunan itu kalau soal makanan nggak gengsian. Asal aman di perut, ya mamam. Apalagi kalau gratisan kayak besek tahlilan atau pengajian.

"Oh, tenang... babiku tersayang. Gue udah dijejelin nasi lengkap sama lauknya, terus ada kue Apem, Lapis, Bolu, Pisang... sayang banget jajanan mahalnya udah pada abis, Cheatime siang aja udah amblas"

"Buset ada Cheatime juga?" Tanya Johnny takjub. Jaehyun sudah duluan bangkit dari kasur, membongkar harta karun Yuta.

"ARRGGHHHHH" teriak Taeyong tiba-tiba. Mendengar kata Cheatime dia akan otomatis merasa bersalah.

"Ngapa pulak si dajal, bah?" tanya Johnny heran dengan logat bataknya yang tiba-tiba muncul melihat tingkah senewen Taeyong. Sedangkan Yuta yang sudah biasa hanya mengangkat bahunya nggak peduli, sibuk mengeringkan kepalanya dengan handuk kecil.

"Cheatime sama Sushi Tey di food stall nya tadi" jawab Yuta sambil berjalan menuju lemari baju, mengambil kaos Johnny sembarangan.

"Kenapa lu nggak bilang sih, kan kita bisa nyusup kondangan" ucap Jaehyun menyesal, tapi mulutnya sudah sibuk mengunyah lapis legit.

"Woilah, prasmanan begitu mah jajanan sehari-hari lu, Jaenudin. Ngapain ngasih tau?" Yuta sudah dengan cepat mengganti baju.

"Ya kan lumayan kalo gratis" jawab Jaehyun tak peduli, sudah berjalan menuju dapur untuk mengambil peralatan makan. Padahal tadi dia udah nge-go food in ayam geprek bensol, eh masih laper aja itu monokurobo satu.

"Yaudah besok dateng aja, gue denger sih ganti pake kopi janji soul sama siomay cimoy atau apa gitu lupa gue"

"Nah boleh tuh" Johnny ikut turun dari kasur, berjalan ke ruang tengah langsung menyomot bolu kampung.

"Si Taeyong masih gitu aja dari tadi pagi?" Tanya Yuta seolah berbisik pada Johnny tapi suaranya digedein. Terang saja Taeyong langsung meliriknya sebelah mata, tajam, kemudian kembali memetik gitar seolah tidak menghiraukan kehadiran sobatnya itu.








[end] CRAYON (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang