Tidak ada tindakan yang sia-sia sekalipun itu hanya sebuah gerakan sederhana
.
.
.
.
.Setelah tiga jam dalam perjalanan, ketiga bus akhirnya sampai di salah satu pedesaan.
Sinar mentari mulai menyorot dengan semangat menyambut seluruh atensi yang sedang berbahagia menatap keindahan pemandangan sekitar.
Sayup-sayup suara gesekan daun pepohonan yang rimbun terdengar damai di telinga.
Udaranya segar membuat Zeya serakah untuk terus menghirupnya sambil memejamkan mata.
"Kelompok dua yuk ikut saya!" teriak Jeffry dengan menggunakan toa.
Setelah Zeya mengabsen, para maba mulai jalan mengikuti Jeffry menuju villa.
"Duh pegel," rengek Somi seraya memijit-mijit pinggangnya.
"Joget mulu si lo, encok encok deh tuh," cibir Zeya.
Kemudian Zeya dan Somi mulai berjalan di posisi paling belakang untuk mengawasi langkah para maba.
Sorotan sinar matahari membuat Zeya kesulitan membuka mata dengan sempurna. Salah satu tangannya terangkat sampai pelipis agar tidak silau.
Panji tiba-tiba saja merubah posisi berjalannya tepat di depan Zeya.
Zeya menghela napas lega setelah rasa silaunya terhalang oleh tubuh tinggi Panji.
Tanpa sadar curva senyum terbentuk di wajah Zeya.
Terimakasih Ji."Tumben si Teddy nggak nyamperin lo Zey." Celetukan Somi membuat lamunan Zeya buyar.
"Sibuk kali Som, masa iya nyamperin gue mulu," jawab Zeya yang tengah asik dengan ponselnya.
"Dia bapakable banget ya, demen ngasuh. Lo lihat deh gengnya udah kayak siswa sekolah yang lagi study tour, trus sekarang jadi ketua panitia ngurusin bocah-bocah yang baru lulus." Setelahnya Somi terkekeh pelan.
"Heh mereka bukan bocah!" dengus Zeya, ia merasa tidak enak kalau sampai Panji atau maba lainnya dengar disebut bocah.
"Ya intinya lo harus siap-siap Zey kalau Teddy minta banyak anak hahaha." Somi langsung berlari ke barisan depan setelah membuat Zeya kesal.
"Somi!"
💚💚💚
Seluruh panitia dan maba sudah sampai di villa.
Dua villa untuk maba perempuan dua villa lagi untuk maba laki-laki, satu villa untuk panitia perempuan dan satu villa lagi untuk panitia laki-laki.Sebelum kegiatan ospek dimulai, seluruh maba dan panitia boleh menikmati pemandangan sekitar.
"Yang!"
Teddy melambaikan tangannya sambil berlari kecil menghampiri Zeya. Wajahnya sudah terlihat bahagia.
"Foto-foto yuk, banyak pemandangan bagus disini," ajak Teddy."Yuk." Zeya merangkul lengan kekasihnya itu lalu bergegas jalan menuju pesawahan yang terletak di belakang villa.
Samar-samar terlihat juga gunung yang tertutup kabut.
Suara aliran sungai kecil terdengar seperti ASMR yang menenangkan.
Memang sengaja mereka berangkat lebih pagi agar bisa menikmati udara segar di tempat tujuan.
Teddy dan Zeya menghentikan langkahnya tepat membelakangi sebuah bilik saung yang terletak di tengah sawah.
Pemandangan padi yang masih hijau terbentang luas di hadapan dua sejoli itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Lama Mahasiswa Baru | (TAMAT)
FanfictionHanya karena insiden kecil saat dirinya menjadi panitia Ospek, Zeya terpaksa harus menikah dengan Panji adik tingkat yang baru saja ia kenal selama dua hari. "Lo cuma butuh waktu buat nerima gue dan lepasin Teddy secara baik-baik, gue bakal tungg...